Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
POLDA Daerah Istimewa Yogyakarta mencermati kotak amal yang dipasang di sejumlah pusat keramaian setelah Mabes Polri merilis hasil perolehan sumbangan dari 20 ribu kotak amal yang tersebar di seluruh Indonesia ternyata digunakan untuk mendanai kegiatan terorisme kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Kabid Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta KOmbes Pol Yuliyanto, Selasa (22/12), mengatakan polisi masih akan melakukan koordinasi dengan institusi lainnya.
Karena, ujarnya, pengawasan terhadap kotak amal atau terkait dengan pengumpulan dana sosial, berada di tangan Dinas Sosial.
Baca juga: Ditemukan Dua Jasad Laki-Laki di Pinggir Tol
"Kami akan bekerja sama dengan Dinas Sosial dan instansi lainnya untuk menelusuri asal dan penanggung jawab serta informasi lainnya terkait kotak amal yang dipasang di pusat-pusat keramaian," katanya.
Ia mengatakan, sejauh ini, belum ada yang secara khusus diketahui menjadi bagian dari kotak amal yang digunakan untuk mendanai aksi terorisme.
Ia menegaskan pencermatan itu lebih dititikberatkan terhadap kotak amal yang dipasang di tempat umum. Karena, jelasnya, berbeda dengan yang dipasang di masjid atau di tempat ibadah.
"Ini yang dipasang jauh di luar masjid. Bukan yang di masjid-masjid," katanya.
Mengenai jumlahnya, Yuliyanto mengatakan informasi dari Mabes Polri di DIY ini ada sekitar 2 ribu kotak amal. Namun, jumlah pastinya, masih akan ditelusuri.
Yuliyanto juga mengatakan, hingga saat ini, Polda DIY masih mempelajari ciri-ciri kotak amal yang digunakan untuk mendanai kegiatan terorisme.
"Kami belum bisa memastikan ciri-ciri kotak amal yang digunakan untuk mendanai aksi terorisme tersebut," katanya. (OL-1)
Di sisi lain, pemerintah juga tidak boleh membatasi masyarakat dalam menggunakan media sosial karena itu dijamin oleh konstitusi.
Ketiga kepada daerah itu adalah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
“Bagaimana agar melibatkan mereka (masyarakat) untuk menjaga kebersihan lingkungan kali dan bisa mengambil manfaat juga,”
Geoheritage, biodiversity dan cultural diversity harus dikemas menjadi satu produk untuk keberlangsungan dan konservasi di DI Yogyakarta
"Yang memungkinkan adalah dengan durasi kunjungan antara dua atau tiga jam. Wisatawan dapat menikmati kuliner, kerajinan atau mampir di spot foto yang indah dan menarik,"
UMKM Monalisa memanfaatkan potensi singkong menjadi tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang memiliki permintaan pasar yang luas dan nilai tambah ekonomi yang signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved