Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Dihantam Ombak, Kapal Cepat Tenggelam di Selat Lombok

Yusuf Riaman
10/12/2020 06:48
Dihantam Ombak, Kapal Cepat Tenggelam di Selat Lombok
Ilustrasi kapal tenggelam(Medcom)

SEBUAH kapal cepat berbahan fiber tenggelam dihajar gelombang di perairan Selat Lombok, Rabu (9/12). Enam penumpang kapal itu dinyatakan selamat.

"Seluruh penumpang berhasil diselamatkan," kata PH Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram Nanang Sigit.

Menurut Nanang, pihaknya menerima laporan dari layanan lalu lintas kapal (VTS) Benoa sekitar pukul 12.40 Wita bahwa pada pukul 11.30 Wita ada sebuah speedboat tenggelam di perairan Selat Lombok bagian utara, dekat Gili Trawangan.

Baca juga: Korban Banjir di Aceh Utara Diserang Penyakit

Begitu menerima laporan, Basarnas Mataram menerjunkan personel untuk melakukan evakuasi menggunakan kapal Rescue Boat 220 Mataram bersama unsur terkait. Namun, evakuasi tidak berjalan dengan lancar mengingat saat itu kondisi cuaca cukup ekstrem.

Dikatakannya, tim mencoba melakukan intercept ke kapal yang telah terlebih dahulu mengevakuasi semua korban yaitu kapal MV Moning yang mendekat ke perairan sebelah barat pantai Senggigi.

Namun, usaha tersebut tidak bisa dilakukan mengingat cuaca pada saat itu kurang bersahabat karena gelombang laut yang tinggi, sehingga tim kembali ke pelabuhan Lembar untuk berdiskusi dengan pihak terkait,

"Kapal foyu 18 juga sempat berusaha membantu dalam proses intercept namun tidak berhasil merapat ke kapal MV Moning akibat cuaca ekstrem," ungkap Nanang.

Pada pukul 21.00 Wita, tim SAR gabungan kembali bergerak memberikan pertolongan mengingat saat itu cuaca tidak terlalu ekstrim dan kapal MV Moning diarahkan untuk mendekati pelabuhan Lembar.

"Akhirnya, seluruh korban berhasil dipindahkan ke kapal Rescue Boat 220 Mataram dalam kondisi selamat pada pukul 21.55 Wita dan selanjutnya dibawa ke pelabuhan Lembar untuk pemeriksaan kesehatan dan diserahkan ke pihak agen kapal," kata Nanang saat berada di atas kapal Rescue Boat 220 Mataram usai melaksanakan operasi SAR (Pencarian dan Pertolongan).

Kapal cepat berwarna putih dengan nama lambung Kaia Eksplorer, memiliki panjang 16 meter, GT20 dengan penumpang 6 orang tersebut dalam perjalanan dari Padangbai (Bali) menuju Labuan Bajo.

Enam POB atas nama Made Sulastra (kapten kapal), Komang Budiastha (KKM), Nyoman Sumiarna (Oilman), Sunu (JM), Ferry (Oner) dan Riski (Teknisi).

Berdasarkan keterangan dari kapten kapal nahas tersebut, kapanya dihantam gelombang tinggi sebanyak empat kali. Hantaman yang terakhir mengakibatkan kapalnya tenggelam, karena air yang masuk lebih banyak dibanding air yang dikeluarkan melalui pompa air.

"Saya maunya berlindung ke Gili Trawangan setelah dihantam gelombang tiga kali, namun kapal keburu dihantam gelombang kembali dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Akhirnya, kapal miring ke kanan dan tenggelam di utara Gili Trawangan," ungkapnya saat tiba di Pelabuhan Lembar.

Dia menambahkan gelombang laut mulai tinggi sekitar pukul 10.25 Wita dan 11.30 Wita kapal tenggelam saat melakukan perjalanan ke Gili Trawangan untuk berlindung dari cuaca yang kurang bagus.

Beruntung kapal MV Moning berbendera Panama yang kebetulan melintas di lokasi kejadian terlebih dahulu melakukan evakuasi terhadap semua korban. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya