Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GELOMBANG aksi massa menolak kedatangan Rizieq Shihab mewarnai Kota Medan dalam empat hari terakhir.
Pada Selasa (24/11), Polda Sumut yang kebagian menjadi sasaran kedatangan massa demonstrasi anti-Rizieq. Ratusan massa mendatangi Mapolda Sumut menyampaikan aspirasi menolak kedatangan Rizieq Shihab ke provinsinya, terutama Kota Medan.
"Kami menolak kedatangan Rizieq Shihab di Kota Medan," tegas salah satu Koordinator Aksi Hendrawan Siregar, Selasa (24/11).
Para demonstran berasal dari beberapa organisasi, antara lain Badan Koordinasi Pemuda Muslim Sumatera Utara (Bakopam) dan Reformasi Masyarakat Nusantara (Forman).
Kemudian Barisan Minang Bersatu, serta Aliansi Masyarakat Nahtdieen Anti-Narkoba (Amaan Indonesia).
Selain soal kedatangan Rizieq ke Medan, mereka juga menolak segala bentuk kegiatan yang menghalangi dan merongrong wibawa Pemerintah.
"Kita juga dengan tegas menolak setiap gerakan intoleran yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Hendrawan.
Dalam aksinya, para demonstran juga menyatakan dukungannya kepada pemerintah untuk melanjutkan program-programnya.
Dukungan juga diberikan untuk TNI dan Polri yang sedang berupaya memberantas kelompok-kelompok radikal dan intoleran.
"Kami pun siap menjadi yang paling depan menghadang kelompok intoleran dan penyebar ujaran kebencian dan tindakan lain yang membahayakan, kondufisitas, dan ketidakstabilan ketahanan nasional," papar Hendrawan.
Dan terakhir, massa aksi juga meminta Pemerintah dan Polri untuk tidak memberikan izin keramaian untuk kegiatan-kegiatan yang digelar kelompok-kelompok intoleran dan radikal.
Pada Jumat 20 November 2020, gelombang demonstrasi anti Rizieq mulai muncul di Kota Medan. Untuk kali pertama demo digelar di depan Kantor Gubernur Sumut.
Gelombang aksi berlanjut pada Senin 23 November 2020. Massa dari perwakilan 13 suku yang tergabung dalam Forum Bhineka Tunggal Ika Sumut menggeruduk DPRD Sumut.
Dengan menerapkan protokol kesehatan, selain menolak kedatangan Rizieq mereka menyampaikan pernyataan sikap yang menolak setiap gerakan intoleran.
Ketua Aliansi Masyarakat Islam Rahmatan Lilalamin, Ust Zulkarnain, mengatakan pihaknya merupakan salah satu elemen yang terlibat dalam aksi penolakan Rizieq tersebut.
Dia menuturkan, Sumatra Utara merupakak provinsi yang selalu terjaga kebersamaan meski sangat heterogen, dengan kasih sayang antara satu sama lain.
"Tidak pernah kita bertengkar karena perbedaan paham, kelompok, apalagi perbedaan agama. Kita di daerah ini selalu damai dan tenteram. Jangan sampai dengan datangnya Rizieq Shihab, masyarakat kita yang beragam bisa bertikai dan terjadilah perpecahan di Sumut," tuturnya.
Hal itu yang menjadi alasan pihaknya terlibat dalam gerakan penolakan Rizieq.
Terlebih, pihaknya sulit menerima adanya sosok yang mengaku ulama tetapi menyebar kebencian dan permusuhan, serta mudah memusuhi umat yang lain. (OL-8)
SEORANG kawan mengirimkan pertanyaan renungan via pesan singkat, terkait dengan Teori Intervensi Militer ke ranah sipil dari Huntington (1957) dan Janowitz (1960), apakah relevan kembali?
Ma'arif menuturkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak hadir dalam Reuni Akbar 212. Ketidakhadiran Prabowo memang tidak diundang oleh pihak panitia acara.
Polisi tidak menyiapkan pengamanan secara khusus terhadap kedatangan HRS di bandara.
Kepulangan Rizieq yang rencananya kembali pada Selasa (10/11) mendatang.
"Jadi kalau jemput ke bandara tidak perlu banyak-banyak, apalagi jumlahnya sampai jutaan," ujarnya.
Sebagai objek vital nasional, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dijaga TNI sesuai UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved