Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Selain Erupsi Merapi, Waspadai Banjir Lahar Hujan dan La Nina

Ferdinan
14/11/2020 03:45
Selain Erupsi Merapi, Waspadai Banjir Lahar Hujan dan La Nina
Grafis Protokol Kesehatan Pengungsian.(Dok. BNPB/Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC)

ANCAMAN yang muncul di lereng Gunung Merapi tidak hanya erupsi, tetapi juga banjir lahar hujan, dan banjir akibat fenomena La Nina. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertekad agar bencana Gunung Merapi tidak ada jatuh korban (zero victim).

“Untuk mengurangi risiko, telah terpasang sejumlah CCTV (closed circuit television) di beberapa titik, yakni di sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi. Warga benar-benar mengikuti anjuran pemerintah,” kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, dalam konferensi pers virtual, kemarin.

Untuk sementara, lanjutnya, di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, hentikan dahulu aktivitas penambangan, wisata ataupun aktivitas lainnya yang dapat membahayakan diri sendiri.

Lilik menambahkan, hal penting yang perlu diingat ialah perlunya perencanaan yang matang, seperti persiapan mengaktivasi rencana kontingensi menjadi rencana operasi dengan skenario terburuk disesuaikan dengan informasi yang disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, menambahkan, potensi erupsi dimungkinkan terjadi eksplosif ataupun efusif.

“Melihat kondisi terakhir bisa jadi potensi lebih mengarah ke Sungai Gendol meski tidak menutup kemungkinan ke arah barat,” ujarnya.

Hanik menambahkan, dalam seminggu Merapi mengalami 244 kali gempa vulkanis dangkal.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, melaporkan ada peningkatan jumlah pengungsi erupsi Gunung Merapi.

Warga yang terancam erupsi Gunung Merapi ialah mereka yang bertempat tinggal di KRB III, yaitu Desa Sidorejo, Balerante, dan Desa Tegalmulyo.

Hingga pukul 22.00 WIB, Kamis (12/11), BPBD Klaten melaporkan pengungsi yang ditampung di Balai Desa Balerante 242 orang dan 83 orang di Balai Desa Tegalmulyo.

Di lokasi pengungsian tersebut, Polres Klaten menggelar bakti sosial berupa pemberian bantuan kepada pengungsi. Bakti sosial digelar dalam rangka peringatan hari jadi ke-75 Korps Brimob pada 14 November 2020. (Fer/AU/AT/JS/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik