Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SOSOK Pangeran Diponegoro menjadi salah satu pahlawan yang gigih melawan penjajah pada masanya. Untuk mengenang jasanya, Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Padi), Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) Korwil DIY, dan Yudhaningratan menyelenggarakan pentas wayang kulit Pangeran Diponegoro.
"Lakon yang ditampilkan adalah Sang Kusuma Bangsa. Lakon tersebut diambil dari Babad Diponegoro yang ditulis Pangeran Diponegoro," terang Rahadi Saptata Abra, selaku Ketua Panitia.
Pentas Wayang Kulit merupakan bentuk memperingati Hari Pahlawan dan Milad Pangeran Diponegoro yang ke-235 tahun, Selasa (10/11), di Ndalem Yudhonegaran.
Baca juga: Kesultanan Ternate Sambut Sultan Baabulah Jadi Pahlawan Nasional
Sang Kusuma Bangsa bercerita mulai dari naik tahtanya Sri Sultan HB II hingga penangkapan Diponegoro oleh Belanda saat perundingan perdamaian di Magelang.
Durasi pementasan dibuat hanya tiga jam, sesuai aturan pementasan pada masa pandemi covid-19.
"Sejak dibuat pada 2017, wayang kulit Diponegoro sudah dipentaskan sebanyak empat belas kali," kata dia.
Dalam wayang ini, ada sekitar 60 karakter, termasuk Pangeran Diponegoro, Sri Sultan HB II, dan Sentot Prawirodirjo.
Menurut dia, Babad Diponegoro patut dibaca dan dipelajari generasi penerus. Pasalnya, selain menceritakan perjuangan Pangeran Diponegoro, pada 21 Juni 2013, UNESCO telah menetapkan Babad Diponegoro sebagai Warisan Ingatan Dunia (Memory of the World).
Ketua IKPNI Yogyakarta GBPH Prabukusumo menyatakan sejarah Pangeran Diponegoro yang ditulis dalam Babad Diponegoro bisa menginspirasi kita dalam mengisi kemerdekaan.
"Cerita Pangeran Diponegoro maupun pahlawan-pahlawan yang lain dapat menimbulkan semangat jiwa nasionalis generasi muda," terang dia.
Dengan semangat para pahlawan yang beragam cerita dan latar belakang, harap dia, masyarakat dapat betul-betul bisa saling mengerti, menghormati, dan menghargai keberagaman.
"Tuhan menciptakan keberagaman dengan tujuan mulia," kata Prabukusumo.
Pentas wayang kulit malam yang digelar di Ndalem Yudanegaran ini menampilkan dalang Ki Catur Kuncoro. Pagelaran tersebut menerapkan protokol kesehat yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. (OL-1)
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
YAYASAN Mitra Museum Jakarta bekerja sama dengan Unit Pengelola Museum Seni Jakarta menggelar perhelatan wayang kulit bertajuk Nakula Sadewa Murca.
Laporan tersebut terkait peristiwa tindak pidana ujaran kebencian dan atau kejahatan tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.
"Jadi kalau boleh saya menyebut Wayang Orang Bharata ini baru berusia 50 tahun dan tidak pernah mengalami penuaan, karena terus-menerus muncul generasi baru,"
Penyesuaian juga dinilai penting agar peran wayang sebagai sumber nilai-nilai luhur bisa tetap hidup ke depan.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menuturkan pihaknya akan tetap mengawal pemajuan kebudayaan nasional.
Keaslian keris ini juga diamini Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid, yang juga seorang sejarawan,
Tidak seperti pameran seni lainnya, 'Pamor Sang Pangeran' yang menampilkan warisan pusaka peninggalan Pangeran Diponegoro, dikemas secara moderen.
RATUSAN koleksi budaya bersejarah Indonesia yang disimpan Belanda akan dikembalikan hari ini, 10 Juli 2023. Salah satunya adalah koleksi fosil Manusia Jawa.
Penderitaan rakyat akibat penjajahan Belanda menjadi dasar perang Diponegoro.
Tongkat Kanjeng Kiai Cokro memiliki sejarah panjang, dimulai dari Kesultanan Demak pada abad ke-16, sebelum akhirnya menjadi pusaka Pangeran Diponegoro pada tahun 1815.
Telusuri biografi Pangeran Diponegoro: kisah heroik sang pejuang kemerdekaan Indonesia, strategi perang, dan warisan inspiratifnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved