Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rhoma Irama Tanya Klaim Sejarah Ba'alawy, Anhar Gonggong Menjawab

Wisnu Arto Subari
26/7/2024 23:11
Rhoma Irama Tanya Klaim Sejarah Ba'alawy, Anhar Gonggong Menjawab
Rhoma Irama dan Anhar Gonggong.(Dok Youtube)

DALAM Kanal Bisikan Rhoma di Youtube, Jumat (26/7), Rhoma Irama mengonfirmasi sejumlah klaim dari Ba'alawi tentang sejarah pahlawan dan kemerdekaan Indonesia. Narasumbernya tentu kompeten dalam hal sejarah yaitu Prof Anhar Gonggong.

Berikut sejumlah klaim segelintir oknum Ba'alawy terkait pahlawan dan kemerdekaan Indonesia yang disampaikan Rhoma Irama. Anhar Gonggong membantah semua klaim itu. Berikut sebagian tanya jawab Rhoma Irama bersana Anhar Gonggong.

1. Benarkah bendera merah putih berasal dari ide Ba'alawy?

Sebelum menjawab pertanyaan Rhoma itu, Anhar menjelaskan latar belakangnya pernah bekerja sekitar 10-an tahun di Departemen Sosial dalam tim peneliti calon-calon pahlawan nasional. "Bendera merah putih dia (Ba'alawi) yang melahirkan, pasti bohong."

Baca juga : Rabithah Alawiyah Jawab Tujuh Isu dari Wali Songo sampai Rhoma Irama

Ini karena Muhammad Yamin sudah menulis buku yang berjudul 6.000 Tahun Sang Merah Putih. Tebalnya sekitar 600 halaman dengan fakta-fakta yang secara historis bisa dipercaya.

"Kalau berbicara tentang sejarah, pembenaran sejarah terletak pada sumber yang digunakan. Jadi kalau sumbernya bohong ya bohong. Semua fakta-fakta sejarah yang ditulis ada sumbernya secara jelas kemudian diinterpretasi secara jujur. Jadi bagi seorang sejarawan ininya cerdas ininya juga cair. Cerdas dan jujur," paparnya.

Anhar menegaskan bahwa ide bendera merah putih berasal dari Muhammad Yamin. Yamin diketahui sebagai ahli sejarah dan menulis banyak buku.

Baca juga : Tujuh Huruf tidak Ada dalam Surat Al-Fatihah, Apa Hikmahnya

2. Benarkah Pangeran Diponegoro diklaim nasabnya menjadi keturunan dua klan habib?

Selain Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol juga diakui keturunan habib. Begitu pun Tjoet Nyak Dhien dan Teuku Umar dan pahlawan lain diklaim keturunan habib

Anhar menjawab klaim itu. "Enggak ada itu. Enggak usah dilanjutkan. Diponegoro, ini, ini, ini, itu pasti berdasarkan yang saya tahu, berdasarkan hasil penelitian saya, itu pasti bohong. Pasti bohong," ujarnya.

Ia mengakui itu pendapatnya sebagai seorang sejarawan yang bukan hanya membaca tetapi juga tahu berbagai sumber dan penelitian.

Baca juga : Asmaul Husna Allah Al-Muhshi Menghitung Makhluk dengan Detail

"Jadi kalau Imam Bonjol dikatakan sebagai Ba'alawi ya ketawa saja saya. Diponegoro dikatakan seperti itu ya ketawa saja," katanya. Ia yakin semua pahlawan nasional itu keturunan pribumi.

3. Benarkah Bung Karno dan Bung Hatta izin kepada Habib Ali Kwitang untuk proklamasi kemerdekaan?

"Bohong. Pasti bohong. Soekarno sudah memikirkannya berpuluh-puluh tahun. Dia berjuang sekian puluh tahun dan dalam situasi yang demikian rumit," katanya. 

Pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah. Pada 15 Agustus berita itu sampai ke Indonesia bahwa Jepang sudah kalah. Nah, kelompok pemuda seperti Syahrir mendesak Bung Karno dan Bung Hatta segera membacakan proklamasi kemerdekaan lewat radio. 

Baca juga: Isi Rukun Nikah sesuai Syariat Islam

Bung Karno dan Bung Hatta tidak mau. Karenanya, kedua tokoh itu diculik ke Rengasdengklok. Dari Rengasdengklok, keduanya dibawa ke Rumah Laks Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1. Jadi tidak pernah ke Kwitang.

Yang menulis dan membacakan teks Proklamasi ialah Soekarno. Namun, kalimatnya dari Bung Hatta. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya