Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KELOMPOK penyelenggara pemungutan suara (KPPS) terpilih pada Pilkada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, wajib menjalani rapid test. Saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi sedang menyiapkan alatnya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
Ketua KPU Kabupaten Sukabumi Ferry Gustaman mengatakan, pada Pilkada 2020 yang bersamaan dengan pandemi covid-19 tentu harus dibarengi dengan berbagai upaya untuk mencegah penularan virus korona tersebut.
Pengetatan protokol kesehatan terhadap para penyelenggara Pilkada hingga ke tingkat terbawah menjadi sebuah keharusan.
Baca juga: Warga Kalteng Jangan Kendor Disiplin Terapkan 3M
"Rapid test ini untuk mendeteksi seandainya ada KPPS yang terpilih nanti reaktif. Ini sebagai upaya antisipasi," kata Ferry kepada wartawan, Rabu (4/11).
Pada Pilkada 2020, KPU membutuhkan sebanyak 46.539 petugas KPPS. Mereka nanti akan bertugas di setiap tempat pemungutan suara (TPS).
Kebutuhan KPPS sebanyak itu didasarkan pada penghitungan jumlah TPS. Estimasinya, di setiap TPS dibutuhkan sebanyak 7 petugas KPPS ditambah 2 anggota pengamanan setempat.
Pada Pilkada serentak tahun ini, di Kabupaten Sukabumi, terdapat 5.171 TPS yang tersebar di 381 desa dan 5 kelurahan di 47 kecamatan.
"Agendanya, rapid test akan dilaksanakan pada 24 November 2020 setelah ada penetapan KPPS terpilih," ungkapnya.
Pelaksanaan tes cepat tidak terpusat di satu titik. Menurut Ferry, pelaksanaannya disebar di 400 titik lokasi di Kabupaten Sukabumi.
"Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan pada pelaksanaan rapid test," ungkapnya.
Ferry mengingatkan seluruh penyelenggara Pilkada, mulai dari jajaran komisioner, penyelenggara tingkat kecamatan (PPK), penyelenggara tingkat desa/kelurahan (PPS), hingga ke tingkat TPS (KPPS), agar selalu mendisiplinkan diri menerapkan protokol kesehatan. Utamanya penerapan 3M yakni masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Bagi masyarakat pemilih pun harus taat aturan disiplin protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19 pada Pilkada," tandasnya.
Penjabat Sementara Bupati Sukabumi Raden Gani Muhamad mengatakan Pemkab Sukabumi mendukung percepatan kinerja KPU supaya berjalan lancar. Di antaranya berkaitan pelaksanaan tes cepat bagi petugas KPPS.
"Dinkes nanti yang akan membantu KPU dalam pelaksanaan rapid test," kata Gani.
Pelaksanaan Pilkada yang bersamaan dengan pandemi covid-19, kata Gani, harus memberikan rasa aman dan nyaman. Tidak hanya bagi penyelenggara, tapi juga kepada masyarakat pemilih.
"Pilkada harus mengutamakan penerapan protokol kesehatan. Rapid test bisa menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran covid-19," tegasnya.
Gani mengaku Pemkab Sukabumi pun terus menyosialisasikan penerapan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sasarannya untuk mendisiplinkan masyarakat agar patuh.
"Operasi yustisi hingga saat ini masih terus berlangsung," pungkasnya. (OL-1)
Menurut Satgas Penanganan Covid-19, hingga pekan ini jumlah kasus positif sudah menyentuh angka 200 ribu, atau sebanyak 196.989 orang dinyatakan positif terinfeksi oleh virus korona.
Larangan dan pembatasan di Pilkada 2020 menurunkan risiko penularan covid-19 hingga 75%.
Perlu pengaturan lebih eksplisit tentang kedatangan pemilih pada hari pemilihan dan setting protokol covid di luar TPS serta manajemennya
Berdasarkan catatan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, tidak kurang dari 243 bapaslon ditemukan melanggar. Jumlah itu mencakup sepertiga dari total 735 bapaslon.
Tiga kali melanggar protokol kesehatan, jika kontestan itu terpilih, pelantikan yang bersangkutan ditunda 6 bulan untuk disekolahkan dalam jaringan Institut Pemerintahan Dalam Negeri
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menyatakan ada sembilan perbedaan dalam pemungutan suara di Pilkada 2020
MEMILIH kain tenun yang asli memang cukup menantang, terlebih apabila kita tidak mengetahui seperti apa tenun asli dan pertama kali membeli tenun asli. Agar tidak tertipu saat membeli tenun
Lokasinya berada di bawah kaki Gunung Salak, sehingga tempat wisata ini memiliki udara yang sejuk. Bahkan wisatawan akan menikmati indahnya alam
Wisata yang pertama adalah Situ Gunung yang berlokasi di Desa Cisaat, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Di Situ Gunung ini terdapat beberapa lokasi wisata yang ada di dalamnya.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Naiknya harga daging ayam diikuti juga beberapa komoditas lain. Di antaranya cabai rawit hijau yang semula Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg.
Perkembangan media sosial menjadi momentum bagi kemajuan pariwisata di Sukabumi agar mampu menyedot perhatian para wisatawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved