Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gelombang Laut masih Tinggi, Nelayan di Sukabumi Dimbau Waspada

Benny Bastiandy
02/11/2020 17:30
Gelombang Laut masih Tinggi, Nelayan di Sukabumi Dimbau Waspada
Gelombang tinggi diperkirakan masih akan terjadid di perairan selatan Sukabumi, Jawa Barat.(ANTARA)

HAMPIR sepekan terakhir perairan selatan Sukabumi, Jawa Barat, dilanda gelombang tinggi. Para nelayan pun diimbau meningkatkan kewaspadaan saat melaut.

Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Pazri Assidieq mengatakan gelombang laut saat ini ditaksir mencapai kisaran hingga 4 meter. Kondisi tersebut tentu berisiko membahayakan keselamatan nelayan yang sedang melaut.

"Gelombang laut saat ini cukup tinggi. Kami imbau nelayan tetap waspada saat melaut," kata Okih, Senin (2/11).

Informasinya, kata Okih, gelombang tinggi diperkirakan terjadi hingga November. Okih menyarankan sebaiknya nelayan menunda dulu niat melaut melihat kondisi gelombang yang cukup tinggi.

"Jika nelayan tetap memaksakan melaut saat cuaca buruk seperti sekarang, risiko kecelakaan sangat tinggi. Kalau pun melaut harus menggunakan pelindung diri dan mesin kapal dalam kondisi baik," tutur Okih.

Selain gelombang tinggi, potensi curah hujan juga cukup deras di hampir seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi. Tim relawan FKSD pun disiagakan di sejumlah wilayah pantai selatan Sukabumi. "Kami siagakan personel di lapangan," tandasnya.

Ketua Operasional dan SDM Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepulloh menambahkan sampai saat ini gelombang pasang masih terjadi. Selama libur panjang cuti bersama akhir pekan lalu, gelombang pasang juga melanda perairan selatan Sukabumi.

"Selama libur panjang kemarin kami siaga mengawasi wisatawan yang sedang liburan di sepanjang pantai Palabuhanratu," jelas Asep, Senin (2/11).

Sayang, kata Asep, meskipun para relawan Balawista sudah memasang rambu-rambu larangan berenang di sejumlah lokasi berbahaya, tetapi masih saja ada wisatawan yang membandel.

"Sesuai SOP, tugas kami dimulai sejak pukul 07.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Selama waktu itu, kami terus mengawasi keselamatan para wisatawan. Tapi selepas jam itu, masih saja ada wisatawan yang membandel," jelas Asep. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya