Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
HAMPIR sepekan terakhir perairan selatan Sukabumi, Jawa Barat, dilanda gelombang tinggi. Para nelayan pun diimbau meningkatkan kewaspadaan saat melaut.
Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Pazri Assidieq mengatakan gelombang laut saat ini ditaksir mencapai kisaran hingga 4 meter. Kondisi tersebut tentu berisiko membahayakan keselamatan nelayan yang sedang melaut.
"Gelombang laut saat ini cukup tinggi. Kami imbau nelayan tetap waspada saat melaut," kata Okih, Senin (2/11).
Informasinya, kata Okih, gelombang tinggi diperkirakan terjadi hingga November. Okih menyarankan sebaiknya nelayan menunda dulu niat melaut melihat kondisi gelombang yang cukup tinggi.
"Jika nelayan tetap memaksakan melaut saat cuaca buruk seperti sekarang, risiko kecelakaan sangat tinggi. Kalau pun melaut harus menggunakan pelindung diri dan mesin kapal dalam kondisi baik," tutur Okih.
Selain gelombang tinggi, potensi curah hujan juga cukup deras di hampir seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi. Tim relawan FKSD pun disiagakan di sejumlah wilayah pantai selatan Sukabumi. "Kami siagakan personel di lapangan," tandasnya.
Ketua Operasional dan SDM Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepulloh menambahkan sampai saat ini gelombang pasang masih terjadi. Selama libur panjang cuti bersama akhir pekan lalu, gelombang pasang juga melanda perairan selatan Sukabumi.
"Selama libur panjang kemarin kami siaga mengawasi wisatawan yang sedang liburan di sepanjang pantai Palabuhanratu," jelas Asep, Senin (2/11).
Sayang, kata Asep, meskipun para relawan Balawista sudah memasang rambu-rambu larangan berenang di sejumlah lokasi berbahaya, tetapi masih saja ada wisatawan yang membandel.
"Sesuai SOP, tugas kami dimulai sejak pukul 07.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Selama waktu itu, kami terus mengawasi keselamatan para wisatawan. Tapi selepas jam itu, masih saja ada wisatawan yang membandel," jelas Asep. (R-1)
Banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah terjadi karena air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah cukup tinggi hingga mencapai 1,1 meter.
Masyarakat DKI Jakarta diimbau untuk waspada dengan cuaca pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan pantai selatan Cianjur dilaporkan terjadi sejak Senin (28/7).
HARGA berbagai jenis ikan di Provinsi Aceh sudah sekitar dua bulan terakhir bertahan tinggi.
Selama ini, perbaikan kapal bagi nelayan di Pulau Sabira bukan perkara mudah. Akses yang terbatas mengakibatkan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit karena harus dilakukan di pulau lain.
Dukungan itu sekaligus pengakuan internasional atas komitmen program dalam mengatasi masalah limbah pesisir sekaligus pemberdayaan komunitas.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menawarkan beasiswa kepada 5 anak nelayan di Kp. Ciwaru, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
SEBANYAK 50 Ketua DPD KNTI se-Sumatra dan Koperasi Perikanan melaksanakan Rapat Konsolidasi penguatan simpul jaringan koperasi perikanan di wilayah Sumatra dan Kepulauan Riau.
Pemerintah menegaskan bahwa penerimaan negara dari sektor perikanan melalui skema Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) harus berlandaskan prinsip keadilan sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved