Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PANDEMI covid-19 tidak membuat perhelatan sport tourism di Jawa Tengah terhenti. Dengan mengubah konsep dan mengedepankan protokol kesehatan, sejumlah event sport tourism di Jawa Tengah tetap bisa digelar dengan sukses.
Salah satu event sport bertaraf internasional, Maraton Borobudur, akan digelar pada 15 November dengan inovasi dan kreasi penyelenggara konsepnya hybrid. Pelari ada yang berlari di Borobudur dan ada yang virtual.
Khusus yang berlari di lokasi, akan ada atlet dan profesional. Jumlahnya 30 pelari. Sedangkan lainnya bisa mengikuti event ini secara virtual. Para pelari bisa berlari di tempat masing-masing dan tetap akan dicatat sebagai peserta.
Baca juga: 100 Pelari Tempuh 86 KM Demi Bangun Sarana Air Bersih di Nagekeo
"Ternyata antusiasme masyarakat tinggi. Yang ikut lari virtual itu ada 9.090 orang. Jadi sport tourism bisa jalan dan event tetap terselenggara dengan baik," kata panitia penyelenggara Borobudur Marathon Lukminto Wibowo di Magelang, Minggu (1/11)
Menurutnya, perhelatan Maraton Borobudur tahun ini tidak bisa memberikan dampak besar pada sektor ekonomi. Sebab, pembatasan peserta
dilakukan sehingga orang tidak bisa berbondong-bondong datang ke Borobudur.
"Kalau tahun lalu kan orang bisa berbondong-bondong datang mengajak keluarga, teman, dan membuat Balkondes penuh, UKM laris dan lainnya. Kalau tahun ini sepertinya tidak. Tapi ini sekaligus belajar bahwa event besar Borobudur Marathon tidak hilang. Event tapi dikelola dengan baik dan penerapan protokol kesehatan yang ketat," ucapnya.
Lukminto menjelaskan 30 pelari bertaraf internasional yang mengikuti Maraton Borobudur di Magelang nantinya akan berlari di dalam kawasan Candi Borobudur. Jadi, mereka akan berlari mengitari candi sebanyak 12 kali untuk menyelesaikan full marathon berjarak 42 km. Sementara yang lainnya, sebanyak 9.090 orang, akan mengikuti secara virtual di tempat masing-masing.
Masyarakat Magelang sendiri sangat senang dengan adanya event-event di Borobudur. Menurut mereka, dengan adanya event, nama Borobudur dan Magelang menjadi terkenal.
"Saya sangat senang, karena event-event yang digelar ini pasti membawa nama baik Borobudur dan Magelang. Adanya event di sini, membuat Borobudur sebagai warisan nenek moyang akan tetap lestari," kata sesepuh Desa Sabrangrowo Borobudur, Basuni Supriyadi, 65. (OL-1)
Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia menanggapi polemik pemasangan stairlift di Candi Borobudur. Alat tersebut dipasang untuk memudahkan kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Seskab Teddy menjelaskan momen kedekatan kedua kepala negara itu juga terlihat saat berjabat tangan erat ketika foto bersama di pelataran Candi Borobudur.
Alat yang sama dipasang juga di Angkor Wat (Kamboja), Gereja Saint Peter Italia, Forbidden City (Tiongkok) dan Parthenon Acropolis (Yunani).
Detik-detik Waisak ditandai dengan pemukulan gong tepat pukul 23.55.29 WIB. Detik-detik Waisak digelar di altar pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Api dari Mrapen bukan sekadar elemen fisik, tetapi simbol mendalam tentang kebangkitan jiwa manusia dalam perayaan Waisak.
Borobudur International Bike Week 2025 telah berhasil menghadirkan ribuan pengunjung dari berbagai daerah maupun luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved