Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun jalan lingkar Kota Wates ruas Simpang Kasatrian-Jalan Nasional Yogyakarta-Wates sepanjang 500 meter dengan anggaran Rp4 miliar pada 2021 untuk mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan akses masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Senin, mengatakan panjang ruas jalan Simpang Kasatrian-Jalan Nasional Yogyakarta-Wates 950 meter, namun kondisi rusaknya 650 meter.
"Kondisi ruas jalan Simpang Kasatrian-Jalan Nasional Yogyakarta-Wates 650 meter rusak parah, kami sudah koordinasi dengan pusat supaya 150 ruas jalan rusak menjadi tanggungan pusat, dan 500 meter yang rusak dibangun pemkab dengan dengan anggaran Rp4 miliar pada 2021," kata Gusdi Hartono.
Ia mengatakan status ruas jalan Simpang Kasatrian-Jalan Nasional Yogyakarta-Wates adalah jalan kabupaten. Lebar jalan tersebut sudah tujuh meter. Namu kondisi jalan yang menghubungkan wilayah selatan dan tengah Kulon Progo ini rusak parah. Kerusakan ini disebabkan banyaknya armada truk tambang dengan volume tonase di atas rata-rata kemampuan jalan yang melewati ruas tersebut.
Di ruas jalan tersebut sudah ada larangan truk yang lewat dengan melebihi tonase enam ton, tapi realitanya melebihi tonase 9 ton. Akhirnya jalan rusak, masyarakat juga dirugikan.
"Kami tidak bisa melarang truk lewat, karena itu kewenangan Dinas Perhungan. Kami hanya membuat jalan saja," katanya.
Anggota Komisi III DPRD Kulon Progo Pancar Topo Driyo mengatakan ia mendukung pembagunan ruas Simpang Kasatrian-Jalan Nasional Yogyakarta-Wates supaya wajah Kulon Progo ini terangkat. Jalan tersebut sangat strategis dan menjadi wajah depan Kota Wates, kalau jalan rusak tentu akan menimbulkan citra kurang baik.
"Kami hanya meminta DPUPKP memperhatikan kualitas jalan yang dibangun. Jangan menggunakan standar biasa, hal ini mengingat kondisi tanah di jalan tersebut tidak stabil sehingga berdampak pada percepatan kerusakan jalan," katanya. (OL-12)
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, Desa wisata bukan hanya untuk kegiatan desa tetapi juga dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat.
ChildFund International di Indonesia berinisiatif untuk menjalankan proyek Safe and Secure School Environment for Children (S3EC) bagi sekolah-sekolah dasar
Anggota Komisi IV DPR RI Sulaeman L. Hamzah mengatakan kawasan hutan yang direhabilitasi bisa menggunakan tanaman buah karena jauh lebih bermanfaat.
Desa Widosar termasuk ke dalam 50 desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang merupakan program unggulan Kemenparekraf.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi
Desa Banaran merupakan salah satu desa yang sangat potensial untuk dikembangkan jadi desa wisata. Namun, kendalanya yakni sumber daya manusia yang masih sangat terbatas.
Dawet sambal hampir sama dengan dawet-dawet biasanya, tetapi dawet ini memiliki topping khas yang berasal dari sambal
Dalam rangka menyambut momen spesial ini, Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta mempersembahkan berbagai paket wisata spesial dengan berbagai pilihan destinasi wisata menarik di Kulon Progo
Acara Serah Terima Toilet Sehat secara simbolis diserahkan langsung kepada Pariyanti.
SEBANYAK 79 ekor tukik jenis lekang (Lepidochlys olivacea) dilepasliarkan di Pantai Bugel, Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo.
Hari Pers yang diperingati setiap 9 Februari bisa menjadi hari untuk mengedukasi masyarakat. Ini karena salah satu peran pers ialah edukasi informasi, termasuk tentang kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved