Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun jalan lingkar Kota Wates ruas Simpang Kasatrian-Jalan Nasional Yogyakarta-Wates sepanjang 500 meter dengan anggaran Rp4 miliar pada 2021 untuk mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan akses masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Senin, mengatakan panjang ruas jalan Simpang Kasatrian-Jalan Nasional Yogyakarta-Wates 950 meter, namun kondisi rusaknya 650 meter.
"Kondisi ruas jalan Simpang Kasatrian-Jalan Nasional Yogyakarta-Wates 650 meter rusak parah, kami sudah koordinasi dengan pusat supaya 150 ruas jalan rusak menjadi tanggungan pusat, dan 500 meter yang rusak dibangun pemkab dengan dengan anggaran Rp4 miliar pada 2021," kata Gusdi Hartono.
Ia mengatakan status ruas jalan Simpang Kasatrian-Jalan Nasional Yogyakarta-Wates adalah jalan kabupaten. Lebar jalan tersebut sudah tujuh meter. Namu kondisi jalan yang menghubungkan wilayah selatan dan tengah Kulon Progo ini rusak parah. Kerusakan ini disebabkan banyaknya armada truk tambang dengan volume tonase di atas rata-rata kemampuan jalan yang melewati ruas tersebut.
Di ruas jalan tersebut sudah ada larangan truk yang lewat dengan melebihi tonase enam ton, tapi realitanya melebihi tonase 9 ton. Akhirnya jalan rusak, masyarakat juga dirugikan.
"Kami tidak bisa melarang truk lewat, karena itu kewenangan Dinas Perhungan. Kami hanya membuat jalan saja," katanya.
Anggota Komisi III DPRD Kulon Progo Pancar Topo Driyo mengatakan ia mendukung pembagunan ruas Simpang Kasatrian-Jalan Nasional Yogyakarta-Wates supaya wajah Kulon Progo ini terangkat. Jalan tersebut sangat strategis dan menjadi wajah depan Kota Wates, kalau jalan rusak tentu akan menimbulkan citra kurang baik.
"Kami hanya meminta DPUPKP memperhatikan kualitas jalan yang dibangun. Jangan menggunakan standar biasa, hal ini mengingat kondisi tanah di jalan tersebut tidak stabil sehingga berdampak pada percepatan kerusakan jalan," katanya. (OL-12)
Salah satu area pertambangan yang dikunjungi berada di Kapanewon Kokap dengan luasan lahan pertambangan sekiat 30 hektare.
Tim riset yang dipimpin oleh Fatma Lestari yang baru-baru ini diangkat sebagai National Geographic Explorer.
Area bekas tanah longsoran sementara ini ditutup dengan terpal agar tanah bekas longsoran tidak mudah tergerus saat terjadi hujan
Mahasiswa asing dari Belanda mengunjungi Desa Sukoreno di Kulonprogo, DIY, untuk melihat langsung upaya penanganan stunting berbasis komunitas yang dilakukan di desa tersebut.
Di Kampoeng Heritage Kajoetangan, warga bergotong royong mempercantik rumah agar sesuai konsep.
Untuk Idul Adha saja, Rajendra Farm biasa mendapat pesanan 4.500 kambing. Sebagian besar dari Singapura.
Tingginya kasus longsor di Kulon Progo antara lain dipengaruhi oleh tingginya curah hujan serta kondisi geografis wilayah yang banyak perbukitan.
Dalam rangka menyambut momen spesial ini, Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta mempersembahkan berbagai paket wisata spesial dengan berbagai pilihan destinasi wisata menarik di Kulon Progo
Dawet sambal hampir sama dengan dawet-dawet biasanya, tetapi dawet ini memiliki topping khas yang berasal dari sambal
Project WAFP Pedukuhan Suren ini merupakan wakaf sarana air bersih ke-55 yang telah direalisasikan dan diresmikan BWA.
Pemkab Kulon Progo, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran cacar monyet seiring dengan dibukanya kembali penerbangan internasional ke Singapura dan Malaysia.
Sebuah video seorang pengendara motor sedang membonceng sesosok mirip pocong di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY terekam kamera CCTV dan tersebar di media sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved