Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PERAN dokter dan tenaga kesehatan dalam menjaga kesehatan nasional sangat besar dan strategis, apalagi di masa pandemi saat ini. Mereka merupakan tulang punggung yang bertarung di garis terdepan penanganan covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, dalam strategi peperangan, dokter dan tenaga kesehatan merupakan queen of the battle
yang bertarung di garis terdepan dengan ancaman nyawa. Karena itu, menurut Muhadjir, dokter dan tenaga kesehatan harus terus didukung berbagai kebutuhannya agar selamat dalam menjalankan
tugas.
“Ini merupakan tugas yang tidak ringan, bahkan ada beberapa yang harus terinfeksi serta sebagian lagi sampai meninggal dunia. Semua dukungan harus diberikan kepada dokter pertama-tama, bukan kepada yang lain. Sebagaimana dalam perang, yang berada di garis depan harus mendapatkan dukungan penuh dari mereka yang di belakang garis depan,” jelas Menko PMK dalam keterangan resmi, kemarin.
Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Eka Mulyana mengatakan lebih dari satu semester masa pandemi ini tahun ini, angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan semakin bertambah dan mengkhawatirkan. Pandemi covid-19, ujarnya, telah mengingatkan kita semua tentang peran penting para petugas medis dan kesehatan untuk meringankan penderitaan dan menyelamatkan nyawa masyarakat.
Sebanyak 253 petugas medis dan kesehatan dinyatakan gugur akibat terinfeksi covid-19. Berdasarkan data PB IDI, dari Maret hingga Oktober mereka yang meninggal terdiri atas 141 dokter, 9 dokter gigi, dan 103 perawat.
“Tidak ada negara, rumah sakit, atau klinik yang dapat menjaga keamanan pasiennya kecuali jika petugas kesehatannya tetap aman dan terlindungi dari risiko terpapar covid-19,” ujar Eka, kemarin.
Bahkan, hilangnya pekerja medis dan kesehatan ahli tidak dapat tergantikan dalam waktu singkat. Di samping itu, ada peningkatan yang membuat prihatin terkait adanya laporan pelecehan verbal,
diskriminasi, dan kekerasan fi sik pada petugas medis dan kesehatan selama masa pandemi ini. (Ata/H-1)
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Oloan menegaskan pentingnya menjaga integritas dan etos kerja selama berada di luar negeri.
Tunjangan sebesar Rp1,5 juta per bulan diberikan bagi guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di pulau-pulau yang lebih dekat.
Serenic.ai percaya teknologi harus meringankan beban tenaga medis, agar setiap detik kembali berarti untuk mengobati pasien dan menyelamatkan nyawa.
Peristiwa perundungan antar-dokter ataupun kasus pelecehan seksual oleh tenaga kesehatan beberapa waktu terakhir ini telah membentuk atmosfer sosial penuh prasangka.
Prefektur Mie di Jepang menyatakan kesiapannya menerima hingga 300 perawat Indonesia setiap tahun, dengan dukungan anggaran subsidi bagi institusi penerima.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved