Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Satgas Covid-19 Cianjur akan Masifkan Kembali Swab Test

Benny Bastiandy
25/10/2020 11:20
Satgas Covid-19 Cianjur akan Masifkan Kembali Swab Test
Ilustrasi--Jurnalis mengikuti tes usap (swab test) covid-19 gratis yang digelar Pertamina di Gedung Dewan Pers, Jakarta.(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

SATUAN Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan memasifkan kembali swab test (tes usap) bagi berbagai kalangan masyarakat. Langkah itu merupakan bentuk antisipasi terjadinya potensi klaster baru di Kabupaten Cianjur.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mengatakan, sampai saat ini, jumlah tes usap baru dilakukan terhadap 8.500 orang. Jumlahnya masih cukup jauh dari target sebesar 1% atau sekitar 24 ribu dari jumlah penduduk Kabupaten Cianjur sebanyak lebih kurang 2,4 juta jiwa.

"Kita tentunya dengan meningkatkan testing. Artinya, kita akan memperbanyak lagi swab (tes usap). Sampai saat ini, sudah 8.500 (tes usap). Kalau lebih baik bisa lebih dari 1%. Saya inginnya 30 ribu atau 40 ribu tes swab," jelas Yusman, Minggu (25/10).

Baca juga: Hampir 90% Penderita Covid-19 di Kalsel Sembuh

Prinsip Yusman, banyaknya elemen masyarakat yang melakukan tes usap, akan berimbas kepada tidak akan terjadinya klaster karena tersaring sejak awal.

Upaya lain mencegah terjadinya klaster baru, kata Yusman, harus dimasifkan kembali sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat.

"Sosialisasi tidak hanya terfokus mengandalkan Satpol PP, TNI, dan Polri pada pendisiplinan protokol kesehatan di area-area tertentu. Tapi secara masif juga oleh semua stake holder," jelas Yusman.

Peran Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan juga sangat diperlukan untuk ikut memasifkan sosialisasi kepada masyarakat. Mereka bisa menampung berbagai permasalahan dan upaya-upaya penanganannya.

"Satgas tingkat kecamatan harus lebih aktif lagi," tuturnya.

Kabupaten Cianjur sendiri sampai saat ini masih berada pada level tingkat kewaspadaan zona kuning. Penyebaran covid-19 pun kemungkinan berasal dari pergerakan orang luar daerah yang sekarang sudah tidak lagi dibatasi melalui pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Melihat kondisi sekarang, itu bisa terjadi potensi klaster apapun. Makanya, agar itu tidak terjadi, harus terus dimasifkan sosialisasi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dari kerumunan, dan membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya