Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SATUAN Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan memasifkan kembali swab test (tes usap) bagi berbagai kalangan masyarakat. Langkah itu merupakan bentuk antisipasi terjadinya potensi klaster baru di Kabupaten Cianjur.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mengatakan, sampai saat ini, jumlah tes usap baru dilakukan terhadap 8.500 orang. Jumlahnya masih cukup jauh dari target sebesar 1% atau sekitar 24 ribu dari jumlah penduduk Kabupaten Cianjur sebanyak lebih kurang 2,4 juta jiwa.
"Kita tentunya dengan meningkatkan testing. Artinya, kita akan memperbanyak lagi swab (tes usap). Sampai saat ini, sudah 8.500 (tes usap). Kalau lebih baik bisa lebih dari 1%. Saya inginnya 30 ribu atau 40 ribu tes swab," jelas Yusman, Minggu (25/10).
Baca juga: Hampir 90% Penderita Covid-19 di Kalsel Sembuh
Prinsip Yusman, banyaknya elemen masyarakat yang melakukan tes usap, akan berimbas kepada tidak akan terjadinya klaster karena tersaring sejak awal.
Upaya lain mencegah terjadinya klaster baru, kata Yusman, harus dimasifkan kembali sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat.
"Sosialisasi tidak hanya terfokus mengandalkan Satpol PP, TNI, dan Polri pada pendisiplinan protokol kesehatan di area-area tertentu. Tapi secara masif juga oleh semua stake holder," jelas Yusman.
Peran Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan juga sangat diperlukan untuk ikut memasifkan sosialisasi kepada masyarakat. Mereka bisa menampung berbagai permasalahan dan upaya-upaya penanganannya.
"Satgas tingkat kecamatan harus lebih aktif lagi," tuturnya.
Kabupaten Cianjur sendiri sampai saat ini masih berada pada level tingkat kewaspadaan zona kuning. Penyebaran covid-19 pun kemungkinan berasal dari pergerakan orang luar daerah yang sekarang sudah tidak lagi dibatasi melalui pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Melihat kondisi sekarang, itu bisa terjadi potensi klaster apapun. Makanya, agar itu tidak terjadi, harus terus dimasifkan sosialisasi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dari kerumunan, dan membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun," pungkasnya. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Menkes Budi Gunadi Sadikin tes antigen mandiri (self testing) dinilai lebih banyak false negatif atau tidak akurat. Seseorang bisa dapat hasil negatif padahal sedang positif covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan mengimbau agar masyarakat melakukan tes antigen mandiri jika mengalami gejala covid-19 baru yang disebabkan varian Arcturus.
Bioquick dan Panbio memperlihatkan kemampuan untuk mendeteksi protein SARS-CoV-2 yang dicari.
Dalam kegiatan itu, Mayapada Hospital bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung dan UPTD Puskesmas Kujangsari, bermitra dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun, dari 3.888 unit tempat tidur yang disiapkan, sejauh ini baru terpakai 184 unit
Kemenhub mengeluarkan surat edaran No 56 Tahun 2022 bahwa penumpang pesawat tidak harus melakukan swab PCR dan antigen bagi mereka yang telah divaksin dosis dua dan booster. r.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved