Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Unair 3, wujud Tekad Universitas Airlangga

(FL/PO/N-2)
17/10/2020 03:50
Unair 3, wujud Tekad Universitas Airlangga
HASIL UJI KLINIS OBAT COVID-19 Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih (kiri) menyerahkan Hasil Uji Klinis Fase 3 covid 19 (Tanpa Ventilator)(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI)

PARA peneliti dari Universitas Airlangga, Surabaya, tidak pernah kendur untuk mengembangkan obat untuk covid-19. Kemarin, Prof Mohammad Nasih, sang rektor, menyatakan pihaknya tengah mengembangkan obat Unair 3.

"Sedang memasuki tahapan uji klinis. Untuk kombinasi obat covid-19 sebelumnya, kami sudah merampungkan laporan uji klinisnya bersama Badan Intelijen Negara," ujarnya.

Obat baru ini, lanjut Nasih, merupakan hasil riset dari lima senyawa sintetis obat baru yang dikembangkan Unair. Unair 3 memiliki efektivitas lebih tinggi dari senyawa lain yang telah diteliti.

Saat ini prosesnya sedang persiapan pengajuan uji klinis ke manusia. "Kami berharap hasilnya akan cukup bagus."

Sementara itu, terkait dengan vaksin, Nasih memastikan prosesnya telah mengalami perkembangan besar. Targetnya bisa selesai pada pertengahan 2021. "Vaksin Merah Putih untuk covid-19 mengalami perkembangan besar.

Secara nasional menjadi prioritas untuk dikembangkan. Kami riset sejak Mei dan Juni, harapannya pertengahan 2021 sudah selesai karena Desember baru kami bisa uji klinis," paparnya.

Pengujian vaksin, tambah Nasih, bekerja sama dengan Oxford University. Sementara itu, uji lainnya melibatkan Rumah Sakit Unair dan RSUD Dr Soetomo.

Di Nusa Tenggara Timur, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meresmikan beroperasinya Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat di Klinik Universitas Nusa Cendana, Kupang, secara virtual.

"Saya mengapresiasi sinergi dan kolaborasi masyarakat juga pemerintah NTT dalam meningkatkan akses pelayanan pemeriksaan spesimen covid-19, disertai dengan kedisiplinan menjaga mutu," tuturnya.

Dengan tambahan laboratorium tersebut, saat ini NTT telah memiliki dua laboratorium molekuler. "Pembangunan laboratorium kedua ini membutuhkan waktu 3 bulan," ujar pakar biomolekuler dari Forum Academia NTT, Fima Inabuy. (FL/PO/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik