Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MESKI telah memasuki masa pancaroba atau peralihan musim kemarau ke penghujan, masih ada sekitar 19 ribu lebih warga atau 5.962 kepala keluarga (KK) di Cilacap, Jawa Tengah yang mengalami krisis air bersih. Pemkab Cilacap terus melakukan suplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan.
Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy, pihaknya telah mengirimkan puluhan tangki air bersih untuk wilayah-wilayah yang mengalami krisis.
"Mereka yang terdampak berada di 15 desa yang tersebar di sembilan kecamatan Adipala, Gandrungmangu, Kawunganten, Karangpucung, Jeruklegi, Patimuan, Sidareja, Bantarsari dan Wanareja," jelasnya, Rabu (30/9).
Dijelaskan Tri Komara, dari 15 desa yang mengalami kekeringan, ada 19.825 jiwa atau 5.962 KK yang terdampak. "Sejumlah desa mengalami kekeringan cukup parah seperti Desa Penyarang, Kecamatan Sidareja yang kini telah disuplai empat tangki air bersih dan Desa Karangpucung, Kecamatan Karangpucung yang mendapat pasokan tiga tangki air bersih," ujarnya. (R-1)
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
pakaian adat Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai jenis pakaian dan aksesoris, sering digunakan dalam upacara resmi dan mengandung filosofi mendalam
Di Jawa Tengah terdapat banyak makanan khas yang selalu menjadi favorit wisatawan. Bahkan, makanan khas Jawa Tengah ini juga sudah banyak di jual di luar wilayahnya.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
Berdasarkan prediksi, saat ini sebetulnya sudah memasuki kemarau. Namun di Kabupaten Cianjur masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
BPBD sudah melakukan distribusi air bersih ke salah satu masjid dan warga di lingkungan desa tersebut.
Pada musim kemarau yang telah berlangsung dua bulan, banyak sumur mengalami penyusutan.
Untuk mengirim air bersih tidak bisa cepat, karena harus menunggu armada pulang dari lokasi pengiriman sebelumnya.
Ketersedian kapasitas sumber air baku mengalami penurunan kapasitas antara 52-59%
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan kekeringan dan kekurangan air bersih masih terjadi di sejumlah wilayah. Laporan terbaru datang dari Kabupaten Cirebon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved