Belajar Daring di Palembang Kembali Diperpanjang

Dwi Apriani
29/9/2020 14:05
Belajar Daring di Palembang Kembali Diperpanjang
Pemkot Palembang memperpanjang pembeljaran jarak jauh alias daring hingga 31 Oktober 2020.(dok.mi)

PEMERINTAH Kota Palembang, Sumsel kembali memperpanjang kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring. Sedianya, PJJ dilakukan hingga 30 September 2020, karena kondisi pandemi Covid-19 masih masif, Dinas Pendidikan Kota Palembang kembali memperpanjang untuk kesekian kalinya.

"Dalam surat edaran disebutkan PJJ atau yang lebih terkenal dengan sistem pembelajaran jarak jauh terlaksana yang semula sampai batas 30 September 2020 kini diperpanjang hingga 31 Oktober 2020," ujar Kadisdik Palembang, Achmad Zulinto, Selasa (29/9).

Ia mengatakan keputusan ini diambil melalui rapat bersama pihak terkait dan
sesuai arahan Walikota Palembang, Harnojoyo.

"Laporan dari gugus tugas penanganan dan pencegahan virus covid-19, zonasi daerah tidak menentu, ada daerah yang sebelumnya terindikasi masuk zona hijau, kuning, bisa saja berganti posisinya bisa jadi merah," tegasnya.

Zulinto mengakui, karena laju penularan virus korona kota Palembang masih fluktuatif membuat PJJ ini kembali diperpanjang demi keselamatan semua pihak.

"Ini sudah kita sampaikan kepada kepala sekolah dan kita juga terus meminta agar selama pembelajaran jarak jauh kepala sekolah baik jenjang Paud/TK, SD dan SMP agar selalu mengawasi guru dalam memberikan pembelajaran jangan sampai memberatkan siswa dan membebani mereka belajar daring," tegas dia.

Walaupun harus memberikan pekerjaan rumah (PR), para guru diharapkan memberikan keringanan batas waktu untuk pengumpulannya.

"Kasihan, karena bisa jadi ada anak yang harus meminjam perangkat gawai milik orang tuanya. Baiknya setiap tema bisa bersinergi dengan tema yang lain," katanya.

Selain itu, Zulinto juga meminta satuan pendidikan untuk membentuk tim pengajar. Langkah tersebut guna meminimalsir banyaknya tugas yang diberikan kepada siswa.

"Misalkan kelas satu gurunya ada lebih dari dua di satu mata pelajaran, maka bahan ajarnya harus sama. Jangan sampai ada kelas yang anaknya mendapatkan tugas, sementara yang lain tidak. Padahal sama-sama satu angkatan," katanya.

Ia mempersilakan setiap guru untuk mengatur jadwal mengajarnya. Terutama, mereka yang mengajar mata pelajaran yang sama. "Contohnya di hari pertama ada guru yang bertugas mengajar di sekolah, sisanya menyiapkan bahan ajar di rumah, begitu seterusnya secara bergilir," ujarnya.

Ditambahkannya, dalam memberikan pembelajaran daring guru harus kreatif dan inovasi dalam membuat aplikasi pembelajaran sehingga siswa tidak bosan. "Buatlah mode aplikasi yang dapat membuat siswa senang dan tidak bosan," pungkasnya. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya