Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PERINGATAN Hari Tani Nasional jadi berkah bagi Siti Sopiah dan rekan-rekannya. Petani di Kabupaten Garut itu mulai bisa menggarap lahan hutan secara legal.
Kemarin, 318 petani di Kecamatan Cirusupan dan Banjarwangi menerima surat keputusan izin pemanfaatan hutan Perhutanan Sosial, serta pengkuan dan perlindungan
kemitraan kehutanan dari pemerintah.
Surat itu membuat Siti Sopiah dan teman-temannya bisa menggarap lahan hutan tanpa waswas.
“Perjuangan panjang ini akhirnya membuahkan hasil yang baik. Kami tidak perlu khawatir lagi menggarap di lahan negara karena sudah mendapat pengakuan,” kata Siti.
Saat hadir menyerahkan surat keputusan di Desa Sukawargi, Cisurupan, Direktur Bina Usaha Kehutanan Perhutanan Sosial, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Herudoyo Ciptono menyatakan pemberian izin itu merupakan langkah dan upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan warga di sekitar kawasan hutan.
“Negara tetap hadir untuk memberikan lapangan pekerjaan, terutama bagi masyarakat desa sekitar hutan.”
Meski diizinkan menggarap di lahan tertentu, Herudoyo meminta para petani tidak menebang pohon di kawasan hutan lindung. Mereka diizinkan mengambil hasil hutan,
dari buah-buahan hingga getah tanaman yang punya nilai ekonomis.
Lebih jauh ia menyatakan sampai saat ini Kementerian LHK telah menyerahkan 4,2 juta hektare kawasan hutan untuk dikelola bersama masyarakat sekitar hutan. Target
nasional penyerahan kawasan hutan mencapai 12,7 juta hektare.
“Di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, luas lahan yang telah diserahkan kepada masyarakat mencapai 26 ribu hektare. Khusus hari ini di Garut, pemerintah menyerahkan 179,9 hektare, terdiri atas 102 hektare di Cisurupan untuk 123 petani dan 79,9 hektare di Banjarwangi untuk 195 petani,” tandasnya. (AD/N-3)
KLHK melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyegel empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Dekan Fakultas Kehutanan Instiper Yogyakarta, Rawana menilai, program Perhutanan Sosial bisa berkontribusi positif bagi ekonomi masyarakat, tapi masih punya banyak PR.
Program Perhutanan Sosial di Kabupaten Solok Selatan telah melahirkan 33 unit Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang bergerak di berbagai sektor.
Menhut Raja Antoni menegaskan bahwa Perhutanan Sosial kembali ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menhut Raja Juli Antoni bersama Pimpinan Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto melakukan pelepasan ekspor perdana Kopi dari KUPS.
Diketahui sekitar 8,3 juta Ha hutan dikelola masyarakat. Namun 91% KUPS masih belum produktif secara ekonomi.
JURU Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Refki Saputra mengatakan untuk mengoptimalkan program perhutanan sosial diperlukan kolaborasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved