Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, Rumah Sakit di provinsinya masih bisa menampung lonjakan pasien Covid-19. Menurutnya, kapasitas RS di Jabar, terisi 40% untuk penanganan Covid-19.
"Belum sampai 60, belum sampai 80 persen. Walaupun di dalamnya ada yang tinggi, ada yang rendah. Tapi rata rata diangka 40 persen,"ungkap Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu saat melantik tim pantau penanganan covid-19 di Kota Bogor, Selasa (15/9).
Emil mengakui di sejumlah wilayah di Jabar terjadi lonjakan kasus Covid-19, seperti di Kabupaten Bogor. Namun, ia memastikan kapasitas rumah sakit masih bisa menampung pasien Covid-19.
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan dalam laporannya ke Gubernur Jabar menyebutkan dari seluruh rumah sakit yang ada di Kabupaten Bogor, baru 30 persen yang terisi.
"Keadaan terkini dari pandemi covid, Kabupaten Bogor berada di zona orange, berdasarkan informasi dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),"ungkapnya.
Iwan melaporkan di Kabupaten Bogor terdapat 29 RS yang 4 diantarannya merupakan RSUD. Jumlah kamar yang tersedia sebanyak 4.176 kamar. Dia mengungkapkan, Pada 10 September ada 1.315 pasien yang dirawat di RS karena positif mengidap Covid-19,
Baca juga : Tak Pakai Masker di Lembata, Siap-siap Disanksi Kerja Sosial
Selain 29 rumah sakit, Iwan menyebutkan bahwa Pemkab Bogor juga memiliki rumah sakit darurat khusus penanganan covid-19, yang berada di Kecamatan Kemang. Jumlah kamar yang tersedia di rumah sakit darurat khusus covid itu sebanyak 87 kamar dan terisi 48 kamar.
Iwan juga melaporkan rata rata per hari perkembangan kasus positif covid-19 di Kabupaten Bogor berlangsung dinamis Bahkan pernah menembus angka 45 kasus dalam satu hari. Namun demikian diimbangi dengan angka kesembuhan yang rerata mencapai 30 pasien.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan Penandatangan Kerja Sama (PKS) tentang Sinergi Penanganan dan Perawatan pasien Covid-19 asal Kota Bogor. Penandatangan dilakukan Wali Kota Bogor Bima Arya dengan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN, Shindu Setiatmoko di gedung PPSDM, Cigombong, Kabupaten Bogor.
Gedung yang memiliki 2 lantai berisi 23 kamar dengan 122 tempat tidur tersebut dijadikan Pusat Isolasi pasien Covid-19 yang berkategori ringan atau orang tanpa gejala (OTG), sedangkan yang bergejala tetap dirawat di RS rujukan.
Sementara itu disediakan juga ruangan bagi tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 20 kamar dengan jumlah 40 bed. Nantinya para pasien OTG dan tenaga kesehatan akan menggunakan APD lengkap, disediakan juga tempat olahraga dan berjemur serta ruang serbaguna. (OL-7)
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
DPRD : RSUD tidak Boleh Menolak Pasien BPJS Kesehatan
Dengan menyandang nama Nusantara, lanjut Imas, menjadikan rumah sakit tersebut sebagai pelayanan kesehatan yang mencakup masyarakat lebih luas tanpa membeda-bedakan
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Seminar dan Workshop Perumahsakitan PERSI Wilayah DKI Jakarta ke-5 & IRSJAM Expo 2025 dibuka Selasa (24/6) di Jakarta.
Di tengah menunggu perkembangan kondisi kesehatan sang suami, Inul pun menebar romantismenya dengan sang suami.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved