Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

TNI AU Gagalkan Pengiriman Dua Calon TKI ke Hongkong

Palce Amalo
11/9/2020 19:35
TNI AU Gagalkan Pengiriman Dua Calon TKI ke Hongkong
Satuan Polisi Militer Pangkalan TNI AU Lanud El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur menggagalkan pengiriman calon TKI(MI/Palce Amalo)

Satuan Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Lanud El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur menggagalkan pengiriman dua calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Hong Kong, Jumat (11/9). Mereka ditangkap saat akan check in untuk naik pesawat Lion Air tujuan Bandara Juanda, Surabaya pada pukul 14.00 WITA.

Dua calon TKI ialah Yuleta Martins (40 tahun) dan Yuliana Modok (39). Mereka ditangkap bersama Harmiani (40) dan Maria Felisitas Sarabiti Kwen (50). Harmiani dan Maria mengaku dari PT Prima Duta Sejati, perusahaan yang memberangkatkan dua calon TKI tersebut.

Penangkapan dilakukan karena Yuleta dan Yuliana tidak memperlihatkan sertifikat bahwa mereka telah mengikuti pelatihan kerja dari perusahaan yang mengirim mereka bekerja ke luar negeri. Sesuai aturan pemerintah daerah, tenaga kerja yang dikirim ke daerah lain atau luar negeri wajib mengantongi sertifikat tersebut.

"Karena tidak membawa surat, kami berhentikan di sini," kata Satria, anggota Satuan Polisi Militer Pangkalan TNI AU El Tari yang juga anggota Satgas Pencegahan dan Perlindungan TKI Non Prosedural saat melakukan penangkapan.

Baca juga: Bandara El Tari Kupang Jalankan Protap untuk Cegah Covid-19

Setelah ditangkap, mereka diperiksa sebelum diserahkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT. Yuleta sempat menangis karena tidak memiliki sertifikat pelatihan kerja.

Namun, menurutnya, mereka telah mengikuti pelatihan kerja selama berbulan-bulan di sebuah balai pelatihan kerja (BLK) di Kelurahan Oebufu, Kota Kupang.

Proses pemeriksaan berjalan alot karena Harmiani yang mewakili perusahaan, tidak mampu menyerahkan sertifikat pelatihan dua pekerja tersebut. Sebaliknya, dia memotret anggota satgas dan wartawan yang meliput kemudian mengirimnya lewat ponsel ke seorang anggota TNI. Hal itu diketahui setelah petugas memeriksa ponsel Harmiani, yang langsung dilaporkan ke Komandan Pangkalan TNI AU El Tari Kupang Kolonel Bambang Juniar. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya