Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bandara Surabaya II tidak Jadi Dibangun di Tanah TNI

Ignasius Kunda
16/5/2024 10:50
Bandara Surabaya II tidak Jadi Dibangun di Tanah TNI
Komandan Korem 161 Wira Sakti Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes berkunjung ke ke Kodim 1625 Ngada.  (MI?Ignasius Kunda)

LAHAN milik TNI Mbay Nagekeo yang sebelumnya akan dbangun Bandara Surabaya II dibatalkan.  Pernyataan itu diketahu saat Komandan Korem 161 Wira Sakti Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes berkunjung ke ke Kodim 1625 Ngada.  

Dalam sesi pengarahan kepada para Prajurit, ASN dan Persit, seorang prajurit sempat bertanya dan meminta kepada Brigjen Joao Nunez untuk lahan TNI yang selama ini digunakan oleh warga untuk diolah diberikan sertifikasi dan status yang jelas agar tidak disalahgunakan sehingga tidak menimbulkan konflik. 

“Nah penggunaanya itu mau dibangun satu batalyon unit di situ” Kan itu mau bangun bandara? Apa gak jadi? 

Baca juga : Lahan Milik PT. Bramasta Sakti Dijadikan Food Estate untuk Dukung IKN

"Siaap, Tidak jadi!," jawab Dandim 1625 Ngada  Letkol Czi Deni Wahyu.
 
"Alhamdunilah, saya pusing, tugas saya salah satunya adalah itu. Nah tepuk tangan buat Pak Dandim dulu. Nanti Pak Dandim kumpulkan, mainkan! “ Kata Joao membalas jawaban Dandim.

Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes meyakinkan bahwa bila ada tentara berada di sebuah wilayah maka akan menjadikan masyarakat setempat akan lebih sejahtera dan ini sudah dibuktikan di daerah lain di Indonesia karena kebutuhan prajurit baik untuk makan dan lainnya sangat bergantung pada suplai kebutuhan baik makan serta kebutuhann lainnya dari warga lokal.

Menurut Nunez, untuk pembangunan satuan tentara seperti di Nagekeo yang belum punya Kodim atau satuan tentara lain bila masyarakat setempat membutuhkan dan mengijinkan ada satuan tentara di situ. Selain itu juga kesediaan tanah untuk fasilitas tentara yang juga disiapkan dari masyarakat demi kelancaran sebuah pembanguan Kodim atau satuan lainnya. Sesuai rencana strategis tentara maka bekas lapangan terbang di Mbay, Nagekeo akan dijadikan satuan tentara.

Baca juga : Selamatkan Aset Negara, PN Sei Rampah Kembalikan 121 Hektare Lahan PTPN IV

“Masalah belum ada Kodim, intinya tentara bila masyarakat terima dan setuju maka akan kita bangun. Bila masyarakat butuh keamanan dan siapkan lahan makanya akan kita bangun, ada informasi dibekas lahan lapangan terbang akan kita bangun sesuai rencana strategis yang ada,” ungkapnya.

Pada 18 Maret, Penjabat Bupati Nagekeo Raimundus Nggajo, didampingi Kabag Tatapem Oskar Sina, kepada Media Indonesia dan sejumlah jurnalis mengungkapkan, bila ada bandara besar di Nagekeo akan mendorong kesejahteraan warga karena menjadi keran besar untuk ekonomi Nagekeo. Untuk Nagekeo dalam rencana induk yang tercatat adalah penlok 2011 di kementrian perhubungan. 

“Karena bandara itu keran besar untuk mendorong ekonomi Nagekeo, yang dibuat Pemda kemarin itu bandara kecil, dan bandara kecil ini akan kena moratorium. Karena di Bajawa sudah ada dan Ende sudah ada, dan yang penlok 2011 itu bandara besar. Itu bandara penampung,” ungkapnya.

Selain itu Raimundus Nggajo mangatakan ia sudah  bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) untuk menyelesaikan status tanah karena penlok 2011 juga masuk dalam tanah TNI. 
“Untuk runway pasti diatas 2000 lah, tarafnya internasional, targetnya 2400, iya air bus bisa masuk.Tapi selesaikan masalahnya dengan TNI dan dalam pertemuan dengan Pak KASAD sudah setuju dan suruh Apraisal itu bandara serta menyiapkan lahan 200 hektar (tukar guling) ke atas karena mereka sudah kerja sama dengan Pupuk Kaltim untuk pengembangan kebuh buah. Aparaisal belum kita lakukan karena masalah anggaran tadi, “ keluhnya.

Raimundus Nggajo juga menambahkan tingginyai harga tiket pesawat dari Kupang ke Flores, dan yang beroperasi adalah jenis pesawat kecil atau ATR sehingga operasional untuk pesawat yang selama ini tinggi sekali apalagi spare partnya didatangkan dari Ukraina. (P-5)
 
“Pesawat yang beroperasi itu pesawat kecil  itu 30 an unit dan yang aktif itu 15 unit. Karena spare partnya dari Ukraina dan pabriknya sudah ditutup itu,” pungkasnya disambung Oskar Sina.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya