Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Tuban, Jatim, menyiapkan runah dinas wakil bupati dan Gedung Administrasi Rumah Sakit Jatirogo sebagai tempat karantina. Upaya ini sebagai langkah Pemkab setelah meniadakan karantina mandiri dan Tuban masuk zona merah Covid-19.
"Betul. Kami menyiapkan dua gedung sebagai tempat karantina," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban, Endah Nurul Komariyati, Rabu (9/9) siang.
Menurut dia, dua gedung pemerintah itu adalah rumah dinas Wakil Bupati Noor Nahar Hussein yang berada di Jalan Sunan Bonang, Kota Tuban dan Gedung Administrasi RS Jatirogo di Kecamatan Jatirogo. Dua gedung itu, lanjut dia, berkapasitas 52 tempat tidur. Rinciannya, untuk Runah Dinas Wabup berkapasitas 17 tempat tidur dan Gedung Administrasi RS Jatirogo 35 tempat tidur.
"Saat ini dua gedung iti sudah ditempati bagi warga yang suspek korona. Termasuk, sebagai tempat perawatan selain RSUD dr Koesma Kota Tuban," tambahnya.
Ia menjelaskan, jumlah warga yang dikarantina cukup dinamis. Karena, selama masa inkubasi warga yang terpapar juga ada yang sembuh dan ada pula yang masuk karantina. Pihaknya masih melakukan pengawasan secara ketat dan tracking dalam durasi waktu antara 14 hari hingga sebulan mendatang sejak ditetapkan sebagai zona merah.
Namun, rata-rata dalam sehari ada penambahan 14 warga yang terkonfirnasi korona. Pemkab juga menyediakan sejumlah sarana dan prasarana di dua lokasi karantina tersebut. Antara lain, kamar istirahat, kamar mandi, pengobatan serta pendampingan tenaga kesehatan 24 jam.
Berdasarkan data gugus tugas setempat menyebutkan, jumlah warga yang terkonfirmasi mengalami kenaikkan signifikan. Pada 25 Agustus lalu misalnya, jumlah warga yang terkonfirnasi sebanyak 335 orang kini meningkat menjadi 408 orang. Secara akumulasi jumlah warga yang sembuh sejumlah 289 orang, dalam perawatan 64 orang, suspek baru 21, dan menunggal 55 orang.(OL-13)
Baca Juga: Mewujudkan Mimpi Desa Kartun di Purbalingga jadi Destinasi Wisata
Rumah subsidi yang semakin kecil tidak hanya berdampak pada kenyamanan fisik, tetapi juga mengganggu kualitas hubungan antara anggota keluarga.
Rumah masih menjadi sesuatu yang sulit dimiliki oleh anak muda di Indonesia saat ini. Faktor ekonomi dan sosial menjadi kendala utama.
Beli rumah impian gak beda jauh sama milih pasangan hidup: harus nyaman, punya masa depan jelas, dan gak bikin pusing finansial. KPR BRI hadir sebagai solusi cerdas dengan kerja sama developer top
Kaki seribu memiliki peran penting sebagai pengurai alami di ekosistem.
Kenaikan harga properti dan inflasi tak sebanding dengan pertumbuhan pendapatan. Belum lagi, banyak kelompok usia produktif yang terjebak dalam peran sebagai sandwich generation.
Rumah harga terjangkau belum tentu jelek. Pasalnya, meski harga terjangkau bisa dibuat dengan kualitas bagus, yakni salah satunya dengan pendekatan model kontruksi modular robotisasi.
Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan.
Sistem ini melibatkan koordinasi antara maskapai penerbangan, operator kapal, pengelola pelabuhan, bandara, fasilitas kesehatan, dan dinas kesehatan.
Anak-anak yang menderita ketiga penyakit (mumps, HFMD dan varicella) harus tidak boleh masuk sekolah, harus diam di rumah karantina, isolasi, physical distancing.
KETUM IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan untuk mencegah perluasan penyakit menular di lingkungan sekolah seperti gondong dan cacar air, karantina dapat dilakukan.
Badan Karantina Indonesia (BKI) akan membentuk sistem karantina terpadu melibatkan tiga negara Indonesia, Malaysia dan Brunei yang disebut Borneo Quarantine Sistem.
Selama masa karantina, peserta akan dibekali dengan pelatihan intensif dan berbagai tantangan untuk mengasah kemampuan mereka..
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved