Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Sumut Perketat Lindungi Nakes

YOSEPH PENCAWAN
08/9/2020 04:05
Sumut Perketat Lindungi Nakes
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi:(YOSEPH PENCAWAN)

PEMPROV Sumut tak ingin kehilangan tenaga kesehatan (nakes) lebih banyak lagi sehingga meningkatkan pengamanan dengan membangun koordinasi.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyatakan koordinasi antara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 dengan seluruh rumah sakit swasta yang melayani pasien covid-19 akan melindungi nakes.

"Saya sudah meminta rumah sakit swasta yang melayani pasien covid-19 segera melakukan koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Sumut," ujarnya, Senin (7/9).

Dalam hal ini, Pemprov Sumut hanya bisa melakukan koordinasi terkait dengan pengamanan tenaga medis sebab tidak dapat membantu rumah sakit swasta yang tenaga medisnya terpapar covid-19 secara fi nansial.

Edy berharap adanya koordinasi antara RS swasta dan GTPP Covid-19 Sumut akan menekan jumlah korban nakes. "Kalau tidak segera dikendalikan, kita bisa kehabisan dokter. Saya mau pemerintah dan rumah sakit benar-benar menjaga dokter kita ini," tegasnya.

Langkah kedua yang dilakukan, yakni meminta RS swasta yang tidak menjadi rujukan agar tidak menangani atau menerima pasien covid-19. Hingga saat ini sudah 14 dokter di Sumut yang dinyatakan gugur karena covid-19.

Kepala Dinkes Sumut Alwi Mujahit Hasibuan berpandangan ada yang salah sehingga kematian nakes tinggi di Sumut, bahkan 10 di antaranya terjadi di Kota Medan.

Dia meninyalir beberapa penyebab karena ketidakdisiplinan nakes, SOP yang berlaku di rumah sakit, serta penerapan SOP tidak dijalankan dengan baik.

Dia lebih sepakat penanganan pasien covid-19 meniru Jepang, yaitu satu dokter untuk satu rumah sakit. "Jepang dapat dijadikan role model karena memiliki kasus pasien sembuh tinggi dengan kematian rendah karena disiplin," tandasnya.

Klaster ASN

Kepastian Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pekalongan Bambang Riswanto positif covid-19 membuat 18 pegawai dan keluarga mereka langsung dites usap untuk mencegah adanya klaster ASN maupun klaster keluarga.

Klaster ASN telah terjadi di lingkungan Pemkab Bandung Barat, Jabar. Sudah 25 ASN positif covid-19. Kepala Dinkes Bandung Barat Hernawan Widjajanto menyatakan delapan ASN yang terakhir terjangkit diminta isolasi mandiri.

Di Cirebon, setelah ditemukan lima pegawai bagian hukum positif covid-19, seluruh pegawai di lingkungan Setda Kabupaten Cirebon kemarin menjalani tes usap berbasis PCR. "Ada 322 pegawai menjalani tes usap," ungkap Kasubag Kepegawaian Setda Kabupaten Cirebon Muhzi Anggara.

Sebagian dari ASN tersebut juga ikut menjenguk mantan sekda Kabupaten Cirebon yang meninggal akibat covid-19. Karena kegiatan tes usap, Kantor Setda Pemkab Cirebon hanya bisa memberikan layanan terbatas untuk warga.

Penyebaran virus korona juga melaju sangat kencang di Provinsi Aceh. Saat ini sudah 2.022 yang terjangkit sejak ditemukan pertama kali pada Maret 2020. Sebanyak 400 tenaga medis dari Universitas Syiah Kuala diturunkan di garda terdepan. (AS/DG/UL/MR/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya