Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PEMERINTAHAN Joko Widodo dan H. Ma'ruf Amin berupaya mencapai bahkan melampaui capaian swasembada pangan Indonesia pada 1984. Tumpuan saat itu adalah program penyuluhan massal agar petani meningkatkan produksi melalui perluasan areal penanaman (ekstensifikasi) dan peningkatan produksi lahan (intensifikasi).
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa sektor pertanian Indonesia pernah mencapai masa keemasan dengan swasembada pangan 1984 pada era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Targetnya, menekan impor beras lantaran Indonesia merupakan negara pengimpor beras terbesar di dunia pasca tragedi 1965.
"Sejarah mencatat, kita pernah mencapai swasembada pangan setelah pemerintah memberdayakan petani dan penyuluh. Dampaknya luar biasa. Produksi beras terus meningkat. Indonesia mampu swasembada pada 1984," kata Dedi Nursyamsi di BPP Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, kemarin.
Sebagaimana diketahui, Presiden Soeharto memimpin langsung peningkatan produksi pertanian khususnya beras melalui Bimbingan Massal (Bimas) dan Intensifikasi Massal (Inmas) dengan program penyuluhan massal.
Pertanian menjadi leading sector rezim Orde Baru mencapai swasembada beras melalui program Panca Usaha Tani. Kelima program adalah pengolahan tanah, penggunaan bibit unggul, pemupukan tepat berimbang, pengendalian hama penyakit dan pengairan yang baik.
"Hal itu membuktikan jika kebangkitan pertanian harus diawali dari kebangkitan SDM yaitu petani, penyuluh, petani milenial, kelompok tani dan Gapoktan," katanya.
Pertemuan di BPP Pagelaran dihadiri Wakil Bupati Pringsewu, H Fauzi dan sejumlah pejabat Pusluhtan BPPSDMP antara lain Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan, Joko Samiyono dan Kabid Program Evaluasi Penyuluhan, Riza Fachrizal.
Dedi Nursyamsi menegaskan penyuluh memiliki peran yang luar biasa dalam pertanian. "Penyuluh pernah berhasil mengubah mindset petani. Dulu petani menolak pupuk, tapi pendekatan penyuluhan, mendorong petani mau memakai pupuk. Itu awal keberhasilan kita menggenjot pertanian. Meningkatkan produksi
pertanian," katanya.
Kisah sukses tersebut menginspirasi Kementan kembali meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi penyuluh serta petani. Caranya, dengan memperkuat Balai Panyuluhan Pertanian (BPP) melalui transformasi menjadi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani).
"Inti dari gerakan Kostratani adalah pemberdayaan BPP. Apa yang diberdayakan? Yaitu fisik bangunan dan juga kelengkapan IT seperti komputer dan jaringan IT. Penyuluh di BPP juga kita berdayakan agar kemampuan dan pengetahuannya meningkat," kata Dedi.
Sementara Koordinator Penyuluh BPP Pagelaran, Tugimin, berharap dengan Kostratani akan terjadi sinergitas pusat dan daerah membangun pertanian bersama-sama. KostraTani sebagai pusat pelatihan petani dan penyuluh, harus didukung kelengkapan sarana dan prasarana seperti jaringan internet.
"Dukungan sarana prasarana penting. Petani saat kita melakukan pelatihan harus mendapat keyakinan. Jadi harus ditopang sarpras. Jika ada dukungan kita pasti siap," kata Tugimin.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kehadiran Kostratani sangat penting untuk membantu peningkatan produksi. Kostratani akan mengawal program-program utama Kementan didukung pusat data pertanian, Agriculture War Room (AWR).
"Dengan Kostratani, BPP akan melaporkan perkembangan pertanian secara periodik. Kita bisa memantau langsung dari AWR di Kementan," katanya. (OL-13)
Baca Juga: Kementan Gelontorkan Bantuan untuk Genjot Produksi Pertanian
Mentan mengatakan kepada seluruh jajarannya, harus berpartisipasi aktif menyukseskan program utama dan strategis Kementan di antaranya Program SIMURP.
PERAN Komando Strategi Pembangunan Pertanian (KostraTani) untuk pertanian sangat penting, karena itu Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP) memperkuat peran Kostratani.
KOMANDO Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) menjadi gerakan pembaharuan pembangunan pertanian yang terus didengungkan Kementerian Pertanian RI.
Kementan memaksimalkan peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada di level kecamatan.
Dukungan disampaikan Bupati Kulon Progo, Sutedjo, terhadap Kostratani saat bertemu Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.
BPP Kostratani yang sudah dibangun AOR dan terhubung dengan AWR di Kementan, bisa meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyuluh dan petani.
Pemerintah menyatakan bahwa Indonesia telah surplus pangan, terutama beras dan jagung. Untuk beras, pada akhir April tercatat surplus 3,5 juta ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved