Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Jaga Ketahanan Pangan, Lakukan Perluasan Lahan Jagung 2.500 Ha

Mediaindonesia.com
31/8/2020 13:21
Jaga Ketahanan Pangan, Lakukan Perluasan Lahan Jagung 2.500 Ha
Para petani jagung yang dilibatkan dalam perluasan lahan jagung di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat.(Ist)

DEMI menjaga ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional serta menggeliatkan perekonomian rakyat kecil, khususnya petani, dilakukan ekspansi atau perluasan lahan pertanian jagung melibatkan petani lokal dan masyarakat yang terdampak covid-19 dengan target 2.500 hektare dengan fokus pada komoditas jagung di wilayah Subang, Jawa Barat.

“Ekspansi di saat pandemi Covid-19 dibutuhkan guna menjaga ketahanan pangan, kepastian pendapatan petani, dan memulihkan ekonomi nasional,” kata Reiner Rahardja, CEO PT Reitech Diversifikasi Agro dalam pers rilisnya, Senin (31/8).

“Karena di Indonesia, hanya sektor industri pertanian yang mampu tumbuh secara signifikan, sesuai data Kemenkeu sebesar 16,4% walaupun kondisi pertumbuhan minus 5,3% pada kuartal kedua,” jelas Reiner.

Langkah ini, menurut Reiner, perlu dilakukan swasta sebagai bagian penting dari upaya memulihkan ekonomi nasional. Dari ekspansi 2.500 hektar yang ditarget, sudah terealisasi seluas 300 hektar dalam sebulan terakhir.

Ia menambahkan dengan adanya wabah Covid-19 ini, banyak orang yang kehilangan pekerjaan, karena itu, pihaknya melibatkan petani secara massif, dan pekerja nonpertanian bisa beralih profesi ke pertanian demi meningkatkan taraf hidup.

“Tiga kunci ketahanan pangan yakni pertanian, peternakan dan perikanan jika digeluti dengan serius maka akan membuat Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan memaksimalkan potensi Indonesia sebagai Negara kepulauan yang berdaya secara pangan,” ujarnya.

Setelah sebelumnya sukses menjalankan bisnis serupa di Banten, PT Reitech Diversifikasi Agro kini memperluas garapan lahannya bersama petani lokal di Subang dan Indramayu bukan tanpa alasan.

Program pemberdayaan ini menuai reaksi positif dari Gabungan Kelompok Tani setempat. Salah satunya adalah Deden, perwakilan salah satu Gapoktan yang tengah menjalankan program ini .

 “Saya merasakan adanya antusiasme yang tinggi dari rekan petan, jika sebelumnya para petani di sini hanya menanam dan tak tahu hasilnya akan dijual kemana, kini dengan fokus menanam, hasil panennya sudah ada yang menampung, ini solusi rill tingkatkan ekonomi rakyat,” katanya.

Hal senada dikatakan Rasmita, petani yang menerima program pemberdayan yang membuat dirinya bersyukur profesi petani kini dihargai. “Kami merasa dihargai, saya bersemangat dan bangga jadi petani, semoga ini jadi salah satu penguat daya tahan pangan kita ke depan,” ucapnya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik