Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengundang investor yang bergerak di bidang porang, untuk masyarakat, sehingga ekonomi di daerah ke depan lebih baik.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, Jumat (28/8/20) di ruang kerjanya, saat menerima investor yang bergerak di bidang porang dan para pelaku usaha di bidang tanaman jahe merah.
Pemprov Babel tentunya menyambut baik atas rencana tersebut, mengingat di masa pandemi saat ini Pemprov Babel sedang giat mengembangkan pertanian untuk menopang perekonomian masyarakat, sekaligus ekonomi nasional.
Menurut Gubernur Erzaldi, rencana pengembangan dua komoditi tersebut akan dikembangkan dalam bentuk korporasi.
"Alhamdulillah, hari ini saya menerima dua rencana investasi yaitu investasi di bidang komoditi porang dan jahe merah. Ini sistem korporasi, kami minta kepada mereka sudah mengadakan investasi pengolahannya," ungkapnya.
Gubernur Erzaldi meminta kepada pihak investor, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, maka harus ada jaminan terlebih dahulu.
Untuk tanaman jahe, akan dikelola di Babel, sehingga nantinya akan didirikan pabrik khusus jahe, karena selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga untuk kebutuhan luar negeri.
"Jahe merah saat pandemi permintaannya sangat tinggi. Kalbe farma membutuhkan jahe merah 500 ton perbulan, selain itu perusahaan farmasi lain membutuhkan ini," ujarnya.
Khusus komoditi porang, tanaman ini ternyata dapat tumbuh subur di Babel, sehingga menjadi peluang besar bagi petani. Ini diharapkan menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat di era pandemi Covid-19.
Untuk itu apabila hal ini disepakati bersama, maka akan dilakukan memorandum of understanding (MoU) sehingga ada payung hukum dalam pengembangan dua komoditi tersebut.
Komisaris PT Umarajang Porang, Faraden Ari Purna Irawan mengatakan, tanaman porang di Babel mengandung glukoma dan sangat baik jika dibandingkan di daerah lain.
Dalam penjelasannya, komoditi porang ini untuk memenuhi kebutuhan luar negeri seperti Tiongkok, Vietnam, Jepang, dan Rumania.
"Porang ini digunakan untuk makanan, karena rendah kadar gula, juga untuk bahan baku industri elektronik, pelindung anti air, untuk bahan baku pembuatan cat, untuk semen cor bawah laut, dan farmasi," ungkapnya.
Sementara itu, Komisaris PT Umarajang Porang, Faraden Ari Purna Irawan bersyukur karena Gubernur Erzaldi Rosman menyambut baik atas rencananya. "Kami tinggal menunggu menunggu kebijakan Pemprov Babel selanjutnya," kata Faraden. (OL-09)
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa jaminan keamanan menjadi kunci dalam menarik investor untuk menanamkan modal di suatu daerah.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved