Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SUASANA di Kantor Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Kamis (27/8) petang tampak ramai. Ada 10 pengrajin yang sudah mahir menganyam tampak mendampingi anak-anak. Mereka
berpasang-pasangan. Mereka berasal dari sanggar Subi Nana, sebagai pendampingnya.
Nampak Para pengrajin itu memberi petunjuk sesederhana mungkin agar cepat dipahami anak yang didampingi. Mereka sedang berlomba.
Panitia menegaskan, tidak boleh mengambil alih anyaman dari tangan anak-anak yang ikut lomba itu. Para pengrajin pendamping dapat memperbaiki bila terjadi kekeliruan menganyam.
Perlahan namun pasti, aktivitas menganyam anak-anak itu mulai membentuk sebuah wadah. Ada yang mengahasilkan tas, ada pula yang menghasilkan dompet.
Meski sesekali dijumpai kesalahan, namun karena para pendamping yang adalah pengrajin itu setia mendampingi, anyaman anak-anak itu akhirnya jadi juga, meski belum sempurna.
Para pengrajin yang guyup dalam Sanggar Subi Nana, desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur ini, memiliki cara inovatif memperkenalkan budaya menganyam kepada generasi muda.
Terdorong keprihatinan akan budaya menganyam yang bakal lenyap, Sanggar Subi Nana mulai mewariskan keterampilan menganyam kepada generasi muda. Salah satu cara yang ditempuh yakni dengan mengadakan lomba menganyam berkelompok bagi anak-anak. Satu pengrajin diperkenankan mendampingi anak-anak yang sedang berlomba itu.
Koordinator sanggar Subi Nana, Emanuel Djomba, mengatakan di tengah lesunya perekonomian global akibat pandemi covid-19, pihaknya ingin terus menumbuhkan kewirausahaan berbasis rumah tangga, agar dapat bergairah kembali.
"Menganyam tidak lagi sekedar mengasilkan aksesoris untuk keperluan ritual budaya semata, tetapi kini menjadi sumber penghasilan menjanjikan. Karena itu melalui kegiatan ekonomi kreatif, ketrampilan anyaman menjadi life skill bagi generasi muda di masa depan," ujar Djomba.
Pengrajin anyaman, Paulina Nau dan Yolenta Wea, mengatakan, menganyam sangat membantu menambah biaya kebutuhan hidup dalam keluarga. Spirit itu yang kemudian mendorong ibu-ibu ini mengajak anak-anak, saat mengetahui informasi tentang lomba menganyam berpasangan, yang diprakarsa sanggar Subi Nana.
Ibu-ibu ini mengajak masing-masing seorang anak dalam lomba ini, kemudian memberi tutorial tentang menganyam.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze itu, diikuti 10 pengrajin dan anak-anak berpasang-pasangan. Para pengrajin memberi petunjuk sesederhana mungkin agar cepat dipahami.
Tampak anak-anak sangat antusias. Mungkin karena itu, mereka sudah hadir lebih awal di tempat kegiatan dengan membawa bahan-bahan yang diperlukan bersama para pelatih mereka. Meski kegiatan perlombaan itu berlangsung sekitar dua jam, anak-anak tampak tak bergeming.
Lindaiva, siswi kelas IV SDI Kurubhoko terlihat cepat menganyam. Dia mengaku senang sekali bisa ikut lomba. Ke depan Lindaiva berniat akan ikut terus dalam sanggar ini sehingga terus dilatih sampai bisa.
Begitu juga kesan Angelia Tanggo, siswi kelas VI SDK Tanawolo. Dia senang diajak tantenya untuk dilatih menganyam. "Saya sangat ingin supaya bisa anyam. Karena anyaman yang bagus banyak dibeli orang," katanya.
Dalam perlombaan tutorial menganyam ini anak-anak mendapat hadiah alat tulis dari sanggar Subi Nana.Ini sebagai penyemangat bagi mereka agar terus berlatih.
Paulina Nau, ibu dari salah seorang peserta lomba mengaku berkesan dengan kegiatan lomba menganyam yang digelar sanggar Subi Nana ini. "Lomba seperti ini sangat bagus. Ini kesempatan melatih anak-anak supaya bisa anyam," ujar Paulina.
Paulina mengaku menganyam adalah keterampilan yang dimiliki karena belajar dari orang tua. Bahkan dulu, menganyam itu wajib dikuasai bagi remaja putri sebelum menikah. Ia mengatakan, dulu kebutuhan akan perlatan rumah tangga banyak terbuat dari anyaman bambu. (OL-13).
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tutup akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata dan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
Pendidikan tinggi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) atau menghasilkan riset. Tapi juga membentuk manusia yang berintegritas dan berkarakter tinggi.
TAHUN ini, BPK Penabur mengadakan Penabur Kids Festival dengan 17 macam lomba yang bisa diikuti oleh siswa jenjang TK hingga SLTA di seluruh Indonesia.
Banyak peserta balita yang didampingi orang tuanya, dan sebagian berusia di bawah tiga tahun.
Cikande Permai kini terpilih menjadi kandidat untuk mewakili Kecamatan Cikande di ajang Lomba Kampung Bersih tingkat Kabupaten Serang.
Acara ini bertujuan untuk mempromosikan dan memperkuat budaya K3 di kalangan industri.
Terdapat sekitar 50 juta perempuan di bawah usia 40 tahun yang berperan sebagai kepala rumah tangga, sehingga menuntut mereka untuk mandiri dan bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved