Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SETELAH lumpuh selama satu semester akibat pandemi virus korona, aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di kabupaten Lembata, NTT direncanakan berlangsung bulan depan atau September. Menyusul masuknya Kabupaten Lembata dalam zona hijau covid-19.
Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Lembata, kini bersiap-siap untuk melakukan KBM tatap muka pada September mendatang. Rencana KBM tatap muka tersebut, dimulai dengan sosialisasi kepada orang tua murid oleh Kepala Sekolah dam komite sekolah setempat.
Di SD Inpres II Waikomo, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, misalnya, 155 orang tua siswa kelas I sampai kelas III di SD tersebut tampak mengikuti kegiatan sosialisasi.
Kepala SD Inpres II Waikomo, Yasinta Kai Dau, dalam kesempatan sosialisasi menjelaskan, rencana KBM tatap muka mengacu pada surat keputusan empat Menteri, dan edaran Bupati Lembata, tentang protocol pelaksanaan pembelajaran tatap muka di zona hijau.
"Sudah 6 bulan anak-anak dirumahkan, namun saat ini kita mulai diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka tetapi dengan syarat-syarat sangat ketat," ujar Kepala SD Inpres II Waikomo, Yasinta Kai Dau, Rabu (26/8).
Disebutkan, pihaknya telah mempersiapkan thermo gun, guna mengecek suhu siswa. Bagi siswa dengan suhu diatas 37 derajat akan dipulangkan. Sekolah juga hanya membuka satu dari tiga pintu gerbang untuk memudahkan pengecekan suhu dan memastikan para siswa dan guru masuk kelas setelah mencuci tangan dan melewati pemeriksaan suhu tubuh.
Selain itu, pihak sekolah juga telah memasang keran pencuci tangan di depan setiap kelas sebagai sarana mencuci tangan. Sabun dan tisu tak lupa disediakan pihak sekolah.
"Sistim pembelajaran juga dilaksankan dalam dua shift agar memudahkan menjaga jarak, ujar Yasinta Kai Dau.
Sejumlah orang tua siswa yang mengikuti sosialisasi tersebut, sepakat untuk mendukung pembelajaran tatap muka, sebab waktu 6 bulan belajar dari rumah, telah melunturkan semangat belajar para siswa. (OL-13).
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tutup akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata dan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
PERTEMUAN Pastoral (Perpas) Regio Gerejawi pada gereja Katolik Nusra ke-XI kembali digelar di Keuskupan Larantuka di Kota Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN) menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
HARI Raya Idul Adha bagi umat muslim menjadi saat yang ditunggu-tunggu untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta menabung amal.
Di Kabupaten Lembata, upaya tersebut diwujudkan dengan mendukung gerakan penanaman malapari untuk ekologi berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved