Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

KBM Tatap Muka di Lembata Dijadwalkan September

Alexander P. Taum
26/8/2020 19:20
KBM Tatap Muka di Lembata Dijadwalkan September
Orang tua murid di SD SD Inpres II Waikomo, Kab.Lembata tengah mendengarkan sosialisasi KBM tatap muka.(MI/A.P Taum)

SETELAH lumpuh selama satu semester akibat pandemi virus korona, aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di kabupaten Lembata, NTT direncanakan berlangsung bulan depan atau September. Menyusul masuknya Kabupaten Lembata dalam zona hijau covid-19.

Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Lembata, kini bersiap-siap untuk melakukan KBM tatap muka pada September mendatang. Rencana KBM tatap muka tersebut, dimulai dengan sosialisasi kepada orang tua murid oleh Kepala Sekolah dam komite sekolah setempat.

Di SD Inpres II Waikomo, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, misalnya, 155 orang tua siswa kelas I sampai kelas III di SD tersebut tampak mengikuti kegiatan sosialisasi.

Kepala SD Inpres II Waikomo, Yasinta Kai Dau, dalam kesempatan sosialisasi menjelaskan, rencana KBM tatap muka mengacu pada surat keputusan empat Menteri, dan edaran Bupati Lembata, tentang protocol pelaksanaan pembelajaran tatap muka di zona hijau.

"Sudah 6 bulan anak-anak dirumahkan, namun saat ini kita mulai diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka tetapi dengan syarat-syarat sangat ketat," ujar Kepala SD Inpres II Waikomo, Yasinta Kai Dau, Rabu (26/8).

Disebutkan, pihaknya telah mempersiapkan thermo gun, guna mengecek suhu siswa. Bagi siswa dengan suhu diatas 37 derajat akan dipulangkan. Sekolah juga hanya membuka satu dari tiga pintu gerbang untuk memudahkan pengecekan suhu dan memastikan para siswa dan guru masuk kelas setelah mencuci tangan dan melewati pemeriksaan suhu tubuh.

Selain itu, pihak sekolah juga telah memasang keran pencuci tangan di depan setiap kelas sebagai sarana mencuci tangan. Sabun dan tisu tak lupa disediakan pihak sekolah.

"Sistim pembelajaran juga dilaksankan dalam dua shift agar memudahkan menjaga jarak, ujar Yasinta Kai Dau.

Sejumlah orang tua siswa yang mengikuti sosialisasi tersebut, sepakat untuk mendukung pembelajaran tatap muka, sebab waktu 6 bulan belajar dari rumah, telah melunturkan semangat belajar para siswa. (OL-13).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik