Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Satu Keluarga Hanyut Terbawa Arus Sungai Singkoyo

Mitha Meinansi
26/8/2020 12:07
Satu Keluarga Hanyut Terbawa Arus Sungai Singkoyo
Tim SAR Luwuk bersama masyarakat mencari satu keluarga yang hanyut di Sungai Singkoyo, Desa Mekar Kencana, Kec Toili, Luwuk, Sulteng.(Dok Basarnas Palu)

TIM Rescue Pos SAR Luwuk di bawah naungan Kantor SAR Palu kembali mencari dua warga yang hanyut di Sungai Singkoyo, Desa Mekar Kencana, Kecamatan Toili, Kabupaten Luwuk, Sulawesi Tengah. Keduanya terbawa arus deras saat akan menyeberangi sungai pada Selasa (25/8) sore.

Menurut Kepala Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johanes, Tim Rescue Pos SAR Luwuk yang  berjumlah 6 orang saat ini telah bergabung dengan aparat desa setempat, termasuk aparat Polsek, Polairud, dan Babinsa, bersama warga sekitar untuk mencari kedua korban.

"Mereka sudah berada di lokasi pencarian sejak tadi malam. Dan pada pukul 07.00 Wita, tim SAR gabungan sudah melanjutkan pencarian hari kedua sesuai dengan rencana operasi," ujar Andrias, Rabu (26/8).

Berdasarkan penjelasan Kepala Subseksi Operasi dan Siaga, Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andi Sultan, ada tiga orang yang terseret arus Sungai Singkoyo yang merupakan satu keluarga. Mereka adalah bapak ibu dan anak. Mereka menyeberangi sungai bersama-sama dengan berpegangan tangan. Kedua korban yang masih dalam pencarian bernama Wayan Suwandita, 43 dan Wayan Sudiase, 35. Mereka merupakan pasangan suami isteri. Sementara anaknya Wayan Agus Pradita, 16 ditemukan meninggal dunia Selasa (25/8) sore. Ia ditemukan mengambang sekitar 500 meyer dari lokasi pencarian.

baca juga: Tim Gabungan di Cianjur Terus Gencarkan Razia Masker

Berdasarkan kronologis kejadian, pada Selasa sore sekitar pukul 15.00  Wita. Ketiga korban menyeberangi sungai sambil berpegangan tangan. Tiba-tiba arus sungai deras dan menyeret mereka. Wayan Agus Pradita terlepas akibat arus sungai yang cukup kencang. Kemudian pegangan Wayan Sadiase di tangan suaminya Wayan Suandita juga ikut terlepas. Wayan Suandita berusaha menolong isteri dan anaknya, tetapi ikut terhanyut.
 
Aparat desa dan masyarakat setempat langsung melakukan pencarian. Dua jam kemudian, pada pukul 17.00 tim SAR gabungan berhasil menemukan korban Wayan Agus Pradita dalam keadaan meninggal dunia. Sementara bapak dan ibunya masih dalam pencarian. Hingga siang ini, satu unit Rubber Boat yang dikendalikan Tim SAR Gabungan, masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian untuk mencari kedua korban.  (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya