Rabu 26 Agustus 2020, 09:34 WIB

Kebijakan Bebas Tarif Tol Sigli-Banda Aceh Diminta Diperpanjang

Amiruddin Abdullah Reubee | Nusantara
Kebijakan Bebas Tarif Tol Sigli-Banda Aceh Diminta Diperpanjang

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Kendaraan pekerja melintasi jalan tol Banda Aceh-Sigli di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Selasa (23/6/2020).

 

JALAN tol Sigli (Kabupaten Pidie)-Banda Aceh (ibu kota Provinsi Aceh) mulai beroperasi atau sudah siap digunakan untuk aktivitas lalu lintas. Sudah beroperasinya jalan tol pertama di provinsi paling barat Indonesia itu setelah dilakukan peresmian Seksi 4, ruas Indrapuri-Blang Bintang. Peresmian langsung dilakukan Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (25/8) siang di lokasi gerbang Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar.

Di awal beroperasi, pemerintah akan menggratiskan biaya atau tanpa tarif selama satu bulan kepada siapa saja yang memanfaatkan jalan tol yang akrab disebut Sibanceh (Sigli-Banda Aceh) ini.

Pengoperasian tanpa tarif atau bebas bayar itu merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat supaya menggunakan jalan tol jalur trans-Sumatra yang dibangun sepanjang sekitar 14 km tersebut.

Marwan, pengusaha jasa rekanan dan konstruksi di Banda Aceh, kepada Media Indonesia, Rabu (26/8), menyambut baik kebijakan bebas tarif jalan tol di awal pengoperasian pertama. Hal itu dinilai merupakan suatu cara untuk menggalakkan transportasi cepat dan bebas hambatan sekaligus meringankan beban ekonomi masyarakat di Serambi Mekkah.

Baca juga: Presiden: Tol Aceh Mesti Terintegrasi dengan Pusat Ekonomi

Tapi, menurut Marwan, pemerintah hendaknya memperpanjang lagi masa bebas bayar jalur tol tersebut. Karena waktu satu bulan pertama cukup singkat untuk menarik warga menggunakan jalur tol. Apalagi ini ruas jalan tol yang baru siap sekitar 14 km ini pertama kali ada di Aceh. Tentu warga membutuhkan waktu berbagai kesiapan dan teknis atau tata cara menyetir di jalur berkelas itu.

Dengan bebas tarif tol lebih lama disebut akan membantu kelancaran transportasi sehingga berpengaruh positif terhadap perekonomiam warga. Warga membutuhkan jalur transportasi cepat, tapi mereka juga mempertimbangkan faktor hemat beban biaya. Apalagi kalau tarifnya masih menguntungkan kalau memakai jalan lama yang bukan ruas tol.

"Ini tentu membutuhkan waktu bukan satu bulan. Apalagi pergerakan arus transportasi di masa pandemi covid-19 ini tidak seramai saat biasanya. Menggratiskan lebih lama juga membantu membangkitkan ekonomi dan pendapatan warga untuk bangkit dari pandemi yang melanda sekarang. Hendaknya ada kebijakan terbaik nantinya" tutur Marwan.(OL-5)

Baca Juga

MI/Gabriel langga

Laptop Kemdikbudristek Dicuri, Siswa SMPN Reroroja Terpaksa Numpang Sekolah Lain untuk Ujian ANBK

👤Gabriel Langga 🕔Selasa 30 Mei 2023, 08:30 WIB
Siswa SMPN Reroroja terancam ujian ANBK di sekolah lain setelah 13 unit laptop bantuan kemendikbudristek...
Dok. Komunitas Nelayan Pesisir

Komunitas Nelayan Pesisir Sumsel Peduli Lingkungan ke Warga di Sekitar Sungai Musi

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Selasa 30 Mei 2023, 08:23 WIB
Koordinator wilayah KNP Sumsel Heldi Bagja mengatakan, edukasi perlu dilakukan agar masyarakat menjadi agen kontrol (agent of control),...
ANTARA/NOVA WAHYUDI

Sumut Ingin Tekan Prevalensi Stunting Jadi 18%

👤Apul Iskandar 🕔Selasa 30 Mei 2023, 07:24 WIB
Penurunan stunting merupakan target utama...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya