Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

75 Penyandang Disabilitas Intelektual Dapat Bantuan Rp2 Juta

Tosiani
26/8/2020 09:10
75 Penyandang Disabilitas Intelektual Dapat Bantuan Rp2 Juta
Disabilitas intelektual diajari mengelola kafe D'Tel yang didirikan BBRSPDI Kartini Temanggung sebagai upaya terapi penghidupan.(MI/Tosiani)

SEBANYAK 75 orang penyandang disabilitas intelektual yang telah menyelesaikan pendidikan di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini, Temanggung telah menerima bantuan kemandirian sebesar Rp2 juta per orang. Bantuan tersebut digunakan sebagai modal usaha agar kaum disabilitas dapat mencapai kemandirian.

Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Lanjut BBRSPDI Kartini Temanggung Abdul Haris mengatakan bantuan untuk modal usaha tersebut telah disalurkan sejak April lalu setelah menyelesaikan masa belajar selama enam bulan. Nilai bantuan sebesar Rp2 juta per orang.

"Mestinya penyaluran bantuan dilakukan sekitar  Mei begitu penerima manfaat menyelesaikan masa belajarnya. Namun karena waktu itu masa pandemik korona dan anak-anak harus dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Jadi bantuan diberikan sejak  April," tutur Abdul Haris di Temanggung, Rabu (26/8).

Meskipun 75 orang tersebut telah selesai belajar di BBRSPDI dan kembali ke keluarganya, namun menurut Haris, pihaknya masih melakukan pemantauan dan pendampingan pada mereka. Untuk penyandang disabilitas mental yang tinggal di sekitar Pulau Jawa, pemantauan dilakukan secara langsung oleh pendamping sosial dengan mendatangi rumahnya.

Sedangkan penyandang disabilitas mental yang tinggal di luar pulau dan lokasinya jauh, sehingga membutuhkan biaya lebih besar jika dilakukan pendampingan langsung, maka pemantauan dilakulan secara virtual. Dalam hal ini pendamping sosial memantau melalui video call, juga saluran telepon.

"Pemantauan juga termasuk dalam penggunaan dana bantuan kemandirian. Kami menerima berita acara berikut kuitansi penggunaan dana bantuan senilai Rp2 juta juta per orang dari pihak orang tua penerima manfaat," ujar Haris.

Penggunaan dana bantuan, katanya, sesuai dengan potensi dan minat masing-masing penerima manfaat. Antara lain ada yang menggunakannya untuk ternak kambing, usaha menjahit, jual pulsa, pembuatan snack, jualan minuman juice, warung kelontong, menjual gas, dan pembuatan kerupuk.

baca juga: Wisatawan Mengusir Sepi Pantai Senggigi

Abdul Haris menambahkan, jika bantuan yang diberikan tersebut tidak cukup untuk modal usaha maka pihak orang tua dan keluarga menambahkannya sendiri. Hal itu sebagai wujud daya dukung orang tua.

"Kemarin ada yang menyampaikan kesini untuk laporan bantuan yang Rp2 juta ternyata kuitansi pengeluarannya sampai Rp3 juta lebih," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya