Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Izin Belum Turun Sekolah di Banyumas Persiapan KBM Tatap Muka

Lilik Darmawan
25/8/2020 14:50
Izin Belum Turun Sekolah di Banyumas Persiapan KBM Tatap Muka
Petugas tengah melakukan penyemprotan disinfektan di ruang kelas SD Negeri 2 Pliken, Kecamatan Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah, pada Selasa(MI/Lilik Darmawan)

SEJUMLAH sekolah dasar (SD) di Banyumas, Jawa Tengah mulai menyiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (KBM) di sekolah, salah satunya SD Negeri 2 Pliken, Kecamatan Kemranjen. Penyiapan itu dilakukan sambil menunggu kebijakan Pemkab Banyumas dalam membuka sekolah.

Pihak sekolah melakukan persiapan KBM tatap muka disebabkan, banyaknya keluhan dari orang tua siswa terkait belajar daring. Terutama keluhan biaya untuk membeli kuota internet dan kehilangan pendapatan karena harus mengajari anak di rumah.

Kepala SD Negeri 2 Pliken, Prasetija Rini mengaku, pihaknya telah bersiap jika nantinya pemkab mengizinkan pembukaan sekolah untuk melaksanakan KMB tatap muka.

"Kami telah menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer, thermogun, faceshield dan sarung tangan plastik untuk anak-anak. Mereka juga akan membawa taplak meja masing-masing ketika ke sekolah," kata Prasetija di sela-sela kunjungan  Bupati Banyumas Achmad Husein dalam memantau persiapan pelaksanaan KBM tatap muka di SD setempat, Selasa (25/8).

Dijelaskan oleh Prasetija, pihak sekolah juga telah dan akan melakukan penyemprotan disinfektan di ruang kelas dan sejumlah tempat di sekolah.

"Jadi, ruangan kelas sudah kami siapkan dengan menjaga jarak sosial. Misalnya, ruangan yang sebelumnya diisi 25 anak, kini hanya diisi 10 bangku, masing-masing bangku satu anak. Antarbangku diberi jarak aman. Dan nantinya ada dua shift proses belajaran, yakni pagi dan siang," ujarnya.

Pihaknya mulai melaksanakan persiapan KBM tatap muka, karena memang banyak keluhan juga dari orang tua. "Umumnya adalah soal tambahan kuota internet yang membebani. Selain itu, tidak sedikit yang kehilangan pendapatan. Sebab, seharusnya mereka bisa jadi buruh membungkus tempe karena di sini sentra tempe, namun karena harus mengajari anaknya, jadi tidak bisa bekerja," paparnya.

Meski demikian, katanya, sekolah tetap akan mengikuti kebijakan dari Pemkab Banyumas. Kalau memang belum ada izin untuk dibuka, maka pihaknya juga menaatinya. Meski, sekolah  telah mengajukan izin KBM tatap muka.

Di tempat yang sama, Bupati Banyumas Achmad Husein menegaskan pihaknya masih belum memberikan izin untuk KBM tatap muka. Kalau untuk infrastruktur pendukung memang siap, tetapi yang jadi masalah adalah kedisiplinan anak-anak. Itu hal yang tidak mudah. Apalagi reprodruksi efektif (Rt) di Banyumas masih tinggi dengan kisaran 1,5.

"Kalau akan buka, maka Rt harus di bawah 1. Itu pun, kami harus rapat dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda). Kalau saat ini, belum akan mengizinkan proses pembelajaran tatap muka. Biar saya dikritik atau di-bully, tetapi saya tidak mau kebijakan salah," tandasnya. (OL-13)

Baca Juga: Persiapan Sudah Matang, KBM Tatap Muka di Cianjur Ditunda

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya