Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kesehatan Dulu, Baru Kunjungan Wisata

OL/YP/N-2
25/8/2020 05:00
Kesehatan Dulu, Baru Kunjungan Wisata
Wisatawan menikmati pemandangan di kawasan Kebun Raya Eka Karya Bali, Tabanan, Bali, Minggu (23/8/20).(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

BALI butuh turis mancanegara. Namun, daerah wisata nomor satu di Indonesia itu tetap mengutamakan masalah kesehatan.

“Pemerintah provinsi memutuskan batal membuka akses pariwisata bagi turis mancanegara. Gubernur juga mempertimbangkan, kalaupun dibuka, tidak akan banyak turis yang berkunjung ke Bali karena pandemi juga masih berlangsung di banyak negara,” kata Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata Bali, Ida Ayu Indah, di Denpasar, kemarin.

Gubernur Bali I Wayan Koster sebenarnya sudah merencanakan pembukaan akses kunjungan dari luar negeri mulai 11 September. Tahapan itu dilaksanakan setelah Bali membuka sektor wisata untuk warga lokal pada tahap pertama dan wisatawan domestik pada tahap kedua.

“Tidak mudah membuka akses pariwisata untuk turis mancanegara. Banyak negara belum tentu mengizinkan warganya untuk traveling ke luar negeri. Selain itu, di kita masih ada daerah dengan zona merah,” lanjut Ida Ayu.

Untuk mempersiapkan diri menuju pembukaan wisata secara luas, ia meminta masyarakat membantu dengan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. “Turis itu datang bukan hanya menikmati alam dan industri wisata. Mereka juga terlibat dengan masyarakat sehingga selain industri wisata, warga juga harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.”

Saat ini sudah memverifikasi sekitar 250 hotel, restoran, dan destinasi yang sudah layak dikunjungi. “Pertumbuhan ekonomi diharapkan akan berjalan seiring dengan geliat pariwisata domestik yang sudah berjalan,” tandas Ida Ayu.

Di Sumatra Utara, Wakil Gubernur Musa Rajekshah sangat yakin pascapandemi, Danau Toba akan kembali jadi primadona kunjungan wisatawan, domestik dan luar negeri. “Banyak potensi wisata yang bisa dijual dan dinikmati,” paparnya.

Selain danau super-volcano, masyarakat juga bisa menikmati wisata air, budaya, panorama, hingga jungle track. “Jungle track di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus Aek Nauli, Simalungun, sangat potensial dengan panorama dari atas, layaknya melihat lukisan,” tambah Musa.

Keuntungan lain ialah telah ditetapkannya Danau Toba sebagai Kaldera Toba anggota UNESCO Geopark, yang menjadi promosi positif di mancanegara. (OL/YP/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya