Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Banting Setir ala Bangka Belitung

(RF/DY/DG/N-2)
22/8/2020 06:10
Banting Setir ala Bangka Belitung
DANAU KAOLIN: Pengunjung mengamati pemandangan Danau Kaolin di Kobak, Bangka Tengah, Bangka Belitung, Minggu (22/10).(ANTARA/MAULANA SURYA)

TAMBANG bagi Erzaldi Rosman Djohan bukan primadona lagi. Gubernur Bangka Belitung itu justru bertekad melirik pariwisata sebagai potensi besar untuk meningkatkan perekonomian di wilayah itu.

"Kami tidak boleh lagi sepenuhnya bergantung pada tambang. Timah di Bangka Belitung akan habis dan tidak bisa diperbarui," tuturnya.

Karena itu, ia mengaku harus mencari solusi pengganti tambang, yang bisa menyejahterakan masyarakat. Sebagai pengganti dari pertambangan, pemerintah provinsi sudah mulai melakukan transformasi dari tambang menuju pariwisata.

"Pariwisata merupakan sektor menjanjikan yang dapat menghasilkan efek berganda. Jika dikelola dengan baik, pariwisata akan memberikan efek domino pada pertanian, perikanan, serta usaha mikro, kecil dan menengah," tambahnya.

Dukungan mengubah orientasi ekonomi Bangka Belitung dari tambang ke pariwisata sudah mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Tanjung Kelayang, Belitung, sudah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 tujuan pariwisata prioritas di Indonesia.

Erzaldi menambahkan, sejak 2017, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung sudah merintis dan fokus pada pembangunan kepariwisataan. Saat itu, potensi besar ini mulai diintegrasikan dengan sektor lain, terutama UMKM, perdagangan, serta pertanian dan perikanan.

Pemprov juga memperkuat konektivitas antara Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Upaya itu bertujuan untuk membuat para wisatawan dapat melakukan eksplorasi daya tarik Bangka Belitung dan memutuskan memperpanjang masa kunjungan.

"Bangka Belitung itu memiliki 950 pulau. Dua pulau besarnya Bangka dan Belitung. Banyak pesona alam di dua pulau itu, juga pulau-pulau kecil lainnya," tambah Erzaldi.

Di Kalimantan Selatan, upaya pemerintah provinsi mengembangkan pariwisata juga mendapat dukungan dari sejumlah komunitas, di antaranya Federasi Arung Jeram Indonesia. "Kami optimistis wisata petualangan tetap dapat eksis di tengah pandemi," Wakil Ketua FAJI Kalsel, Bandi Khairullah. (RF/DY/DG/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya