Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Membuat Kosmetik dari Kelor

Tosiani
20/8/2020 16:00
Membuat Kosmetik dari Kelor
Produk kosmetik dari kelor karya Ida Sejati(MI/Tosiani)

Ida Sejati, 45, warga lingkungan Mujahidin, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah memanfaatkan banyak waktu saat pandemi covid-19 untuk membuat kosmetik dari bahan kelor.

Kelor merupakan bahan makanan yang nutrisinya tinggi. Kelor mengandung 46 antioksidan, 36 vitamin, dan 18 mineral penting, sehingga amat berguna bagi kesehatan dan kecantikan.

Perjalanan menjadi 'Kelorist' mulanya dilakoni Ida lantaran diajak temannya ikut pelatihan di daerah Blora pada Juli 2019 lalu. Ia terdaftar sebagai angkatan ke-23 workshop kelor.

Sebelumnya, ia tidak tahu mengenai kelor. Bahkan Ida tidak bisa mengenali mana yang disebut tanaman kelor.

"Selama empat hari ikut pelatihan, kami diberi makanan dan minuman dari bahan kelor untuk detoksifikasi tubuh, di antaranya teh, kopi, sayur, pecel, dan sup dari kelor. Hasilnya, kami merasa rileks, nyaman, bisa tidur nyenyak, dan badan fresh. Padahal jadwal pelatihan full," tutur Ida, Kamis (20/8).

Dari pengalaman menjalani detoks kelor tersebut, Ida mulai berpikir bagaimana cara agar orang mau makan kelor, sehingga tubuh mereka sehat.

Setelah kembali ke Temanggung, tepatnya sekitar Bulan Agustus 2019, ia langsung bergerak mengumpulkan, mengajak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerahnya untuk memproduksi makanan dari bahan kelor.

Ada 35 UMKM produsen berbagai jenis makanan yang berhasil dikumpulkan. Makanan yang mereka produksi lalu dicampur dengan bahan kelor bubuk yang didapat dari daerah Blora.

Hasilnya adalah bakpia kelor, sambal kelor, kopi kelor, mie kelor, makaroni keju kelor dan cokelat kelor. Semua produk mulai dipasarkan September 2019.

"Saya hanya mengajarkan mencampur adonan makanan produksi asli mereka dengan kelor. Misalnya makaroni keju ditambah kelor hingga jadi makaroni keju kelor. Jamur keripik kelor, mi kelor, dan lainnya," papar Ida.

Ia juga pernah membawa produk-produk kreasi kelor tersebut untuk dipamerkan di Jakarta dan Yogyakarta. Ada 35 jenis makanan dari produk 35 UMKM yang dia bawa dan pamerkan. Namun, penjualan kreasi makanan dari kelor ternyata kurang menggembirakan. Meskipun masih diproduksi, tapi hasil penjualannya tidak terlalu bagus.

Bulan Januari lalu, Ida mulai berpikir betapa upayanya melakukan edukasi masyarakat supaya makan kelor ternyata susah. Ada berbagai faktor yang menjadi kendala. Di samping rasanya yang tidak terlalu enak, ada pula semacam mitos di masyarakat bahwa kelor berkaitan dengan magis.

Baca juga: Direktur RS KIM Jadi Tersangka Penipuan

"Jadi, saya coba kenalkan kelor dengan mengolahnya menjadi produk skin care. Awalnya saya coba bikin masker kelor pada Januari. Kemudian saya jual, ternyata respons masyarakat amat bagus," ujar Ida.

Selama periode Februari hingga Maret, dia berhasil menjual 3.000 lebih masker. Harga jualnya Rp15 ribu per piece. Satu piece bisa digunakan untuk empat kali pakai.

Manfaat masker kelor, menurut Ida, bisa untuk menyembuhkan acne, detoks, dan peremajaan kulit. Maskernya direspons positif, sehingga dia mendapat pesanan dari kota-kota di Jambi, Lombok, Kalimantan, dan Jawa.

"Ternyata lebih mudah edukasi kelor dengan menggunakan produk skin care. Inovasinya gampang karena jurnal ilmiah soal kelor terlalu banyak. Tinggal belajar dan adopsi ilmu pengetahuan saja," ungkap Ida.

Sukses dengan masker kelor, Ida berkolaborasi dengan rekannya mencoba memproduksi minyak kelor untuk campuran skin care. Satu botol minyak kelor ia jual seharga Rp150 ribu per botol isi 20 ml.

Produk lainnya yang menyusul adalah sabun dari bahan murni kelor. Proses trial and error tiap jenis produk juga dialaminya. Hasilnya ia uji cobakan pada diri sendiri dan karyawannya.

Ida juga meluncurkan produk spray dari kelor yang diolah dengan teknologi nano, sehingga mudah diserap kulit. Satu botol spray kelor isi 100 ml ia jual seharga Rp75 ribu. Spray kelor, menurut Ida, dapat mengatasi jerawat dan reaksi alergi. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya