Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengevakuasi buaya muara (Crocodylus Porosus) yang ditangkap oleh masyarakat Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Buaya muara dengan panjang sekitar 3 meter itu diketahui sudah sebulan muncul di parit 18 wilayah permukiman dan pernah menyerang masyarakat.
"Awalnya kami mendapat laporan dari Kapolsek Kecamatan Batang Tuaka, ada seekor buaya muara Buaya ditangkap masyarakat. Buaya ini sudah satu bulan muncul di parit 18 dan pernah menyerang masyarakat," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar, Kamis (13/8).
Andri menjelaskan, laporan segera direspon dengan menurunkan tim evakuasi satwa BBKSDA Riau. Tim berangkat menuju Kecamatan Batang Tuaka, dipimpin Kepala Resort Zulkifli.
Andri menlanjutkan, setibanya tim di Kecamatan Batang Tuaka langsung melakukan koordinasi dengan Kapolsek Batang Tuaka untuk selanjutnya berangkat bersama ke lokasi Desa Kuala Sebatu dengan menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam melalui jalur darat. Tim Gabungan selanjutnya melakukan koordinasi dengan Ketua RT parit 18, Desa Kuala Sebatu.
"Berdasarkan keterangan Ketua RT Hasanudin diketahui satwa buaya muara dengan ukuran panjang sekitar 3 meter," jelas Andri.
Baca juga: Seorang Warga Kembali Diterkam Buaya di Riau
Karena hal tersebut, tambah Andri, selanjutnya masyarakat sepakat untuk menangkap satwa menggunakan pawang buaya.
"Hingga pada Senin, 10 Agustus 2020 sekitar puk 21.00 WIB, Buaya dapat ditangkap oleh masyarakat dan langsung dilaporkan kepada petugas Polsek Batang Tuaka," jelasnya.
Andri mengungkapkan, tim Balai Besar KSDA Riau bersama Kapolsek Batang
Tuaka melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan penangkapan tanpa didampingi petugas ataupun aparat keamanan. Masyarakat diminta tidak melakukan tindakan anarkis terhadap satwa yang dilidungi oleh undang- undang tersebut.
"Selanjutnya tim bersama warga dan Kapolsek melakukan evakuasi dari lokasi penangkapan yang dilangsir dengan wadah keranjang menggunakan sepeda motor untuk dipindahkan ke kendaraan roda 4, kemudian dibawa ke Kantor Bidang KSDA Wilayah I Rengat," jelas Andri.
Ia menyampaikan, kondisi satwa buaya saat diserahkan terdapat luka pada bagian leher kanan dan kiri serta perutnya. Selanjutnya terhadap satwa tersebut dilakukan pemeriksaan fisik dan pengobatan luka. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kondisi luka tidak terlalu parah dan dimungkinkan dapat sembuh secara alami.
"Selanjutnya pada Rabu, 12 Agustus 2020 sekitar pukul 04.30 WIB, dilakukan pelepasliaran buaya muara tersebut ke habitatnya yang jauh dari pemukiman penduduk," jelas Andri.(OL-5)
Rafa, 15, seorang remaja harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat karena diserang seekor buaya.
Ketika wilayah jelajah buaya menyempit akibat alih fungsi lahan dan pembangunan permukiman, buaya cenderung masuk ke lingkungan manusia untuk mencari makan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Palu, Muh Rizal menyampaikan pentingnya upaya strategis yang terkoordinasi untuk mengantisipasi potensi serangan buaya di teluk Palu.
Di Kampung Kedaung, Kecamatan Babelan, seekor buaya sepanjang 1,5 meter terlihat masuk ke dalam rumah warga.
BUAYA muara terus kedapatan memasuki area permukiman warga yang terdampak banjir di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
SEEKOR buaya muncul di Kali Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Buaya yang diperkirakan memiliki panjang sekitar dua meter itu, kerap muncul ke permukaan saat siang hari
GOOGLE merilis teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) SpeciesNet. Ini model AI yang mampu mengidentifikasi satwa liar dengan menganalisis foto dari kamera jebak.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Dia mengatakan bahwa dirinya berharap nantinya dapat membuat gerakan mencintai satwa Indonesia.
Dia menilai sikap mencintai hewan yang dimiliki Presiden Prabowo ini menjadi teladan bagi masyarakat. Hal ini lantaran kehadiran hewan atau satwa merupakan bagian dari ekosistem.
Menhut Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki. Salah satu yang disorot yakni terkait upaya penyelamatan penyelundupan satwa.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah "hewan" dan "satwa" sering digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki makna yang berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved