Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BERBAGAI kearifan tradisional mengenai spesies dinosaurus paling terkenal di dunia ini telah dipertanyakan dalam beberapa tahun terakhir, contohnya, apakah spesies T-rex yang sepanjang 40 kaki (12 meter) mampu berlari atau hanya dapat berjalan dengan lambat.
Begitu pula, sebagian orang berargumen bahwa pemangsa yang seharusnya kuat itu sebenarnya memiliki ganas gigitan yang terbatas, membatasi T-rex untuk menggali.
Untuk mengukur kekuatan gigitan T-rex, para ilmuwan biomekanik yang terlibat dalam penelitian ini memanfaatkan pemindai laser untuk mendigitalkan tengkorak T-rex yang masih muda dan dewasa. Tim lalu memanfaatkan model komputer untuk merekonstruksi otot-otot rahang dinosaurus dan menganalisis daya gigitnya.
Model-model tersebut mengindikasikan bahwa T-rex dewasa dapat mengeluarkan kekuatan gigitan maksimum antara 35.000 hingga 57.000 newton pada gigi belakangnya. Itu lebih dari empat kali lipat dari estimasi sebelumnya dan sepuluh kali lebih kuat daripada gigitan buaya yang ada.
T-rex, yang telah punah sekitar 65 juta tahun lalu, “kemungkinan sejalan dengan namanya sebagai penggigit yang kejam,” ujar pemimpin penelitian Karl Bates, seorang pakar anatomi komputasi di University of Liverpool di Inggris.
Keistimewaan kekuatan gigi Tyrannosaurus rex (T-rex) terletak pada bentuk unik yang memungkinkannya untuk menggigit mangsa dengan kekuatan luar biasa tanpa merusak giginya sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa gigi T-rex memiliki struktur mikroskopis unik, di mana serat kolagen dan mineral teratur dalam pola zigzag yang saling mengait.
Pola ini menghasilkan sistem penyangga internal yang mendistribusikan tekanan dengan merata, sehingga menghindari retak atau patah meskipun mendapatkan beban yang ekstrem.
Di samping itu, gigi T-rex dilindungi oleh enamel yang tebal dan memiliki akar yang dalam, yang meningkatkan ketahanannya saat digunakan untuk menghancurkan tulang mangsa.
Elemen lain yang memperkuat gigi T-rex adalah kemampuan untuk regenerasi dan mengganti gigi dengan cepat. T-rex memiliki gigi cadangan yang terus berkembang di bawah gigi yang digunakan, memastikan bahwa gigi yang hilang atau rusak cepat digantikan.
Penggabungan struktur internal yang kompleks dan sistem pergantian gigi ini menjadikan T-rex sebagai predator utama dengan senjata gigi yang hampir sempurna. Temuan ini tidak hanya mengungkapkan keunggulan T-rex, tetapi juga memicu inovasi material tahan tekanan tinggi dalam teknik modern.
Meskipun T-rex mungkin memiliki gigitan paling kuat dari semua hewan darat, ternyata gigitannya tidak sebanding dengan megalodon prasejarah, secara harfiah berarti “megatooth” hiu, yang mungkin telah tumbuh dengan panjang lebih dari 50 kaki (16 meter) dan beratnya mencapai 30 kali lipat hiu paus terbesar.
Penelitian megalodon sebelumnya menunjukkan bahwa predator laut raksasa ini, yang pertama kali muncul sekitar 16 juta tahun yang lalu, dapat mengunyah dengan kekuatan lebih dari tiga kali lipat kekuatan T-rex, berdasarkan angka-angka baru.
"Kekuatan gigitan megalodon hanya karena ia bertubuh jauh lebih besar akan lebih besar,” kata Bates.
Jadi, T-rex bisa saja menggigit dengan kekuatan sepuluh kali lipat dari buaya. Namun, apakah ia bisa melakukannya?
Untuk menjawab pertanyaan itu, Bates mengatakan, diperlukan perkiraan seberapa besar tekanan yang bisa diterima tengkorak T-rex, untuk membantu menentukan seberapa kuat pemangsa itu bisa menggigit tanpa melukai dirinya sendiri.
Sumber: National Geographic dan american Association for the Advancement of Science
Rafa, 15, seorang remaja harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat karena diserang seekor buaya.
Ketika wilayah jelajah buaya menyempit akibat alih fungsi lahan dan pembangunan permukiman, buaya cenderung masuk ke lingkungan manusia untuk mencari makan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Palu, Muh Rizal menyampaikan pentingnya upaya strategis yang terkoordinasi untuk mengantisipasi potensi serangan buaya di teluk Palu.
Di Kampung Kedaung, Kecamatan Babelan, seekor buaya sepanjang 1,5 meter terlihat masuk ke dalam rumah warga.
BUAYA muara terus kedapatan memasuki area permukiman warga yang terdampak banjir di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved