Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengingatkan sekolah tingkat SMA dan SMK di zona hijau agar melengkapi sarana dan prasarana protokol kesehatan covid-19 menjelang akan dilaksanakannya belajar tatap muka. Hal itu dianggap penting mengingat sebagai salah satu syarat utama yang akan diverifikasi tim Gugus Tugas Covid-19.
Pelaksana Tugas Bupati Cianjur, Herman Suherman, menegaskan Pemkab Cianjur tentunya mengikuti anjuran dan arahan dari Pemprov Jabar menyangkut teknis pelaksanaan belajar tatap muka. Tahap awal, pelaksanaannya baru di tingkat SMA dan SMK.
"Informasi dari pak Gubernur itu ya, khusus yang di zona hijau, itu sudah bisa segera mulai. Tapi tentunya mengunakan protokol covid-19," kata Herman, Kamis (13/8).
Penerapan belajar tatap muka akan dilaksanakan secara bertahap. Setelah pelaksanaannya di tingkat SMA dan SMK dianggap berhasil, maka bisa dilanjutkan ke jenjang sekolah lainnya.
"Untuk tingkat SMP, nanti melihat dulu hasil evaluasi pelaksanaan di tingkat SMA dan SMK selama dua minggu. Kalau tidak ada apa-apa, dilanjutkan ke tingkat SMP. Dievaluasi lagi dua minggu, kalau tidak apa-apa, lanjut ke tingkat SD," jelas Herman.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membolehkan juga sekolah yang ada di zona kuning untuk melaksanakan belajar tatap muka. Herman mengaku akan tetap mengikuti arahan dan pemerintah pusat maupun Pemprov Jabar.
"Itu (zona kuning) dari pak Menteri (Pendidikan dan Kebudayaan). Kita tunggu saja kebijakannya, mau dari pak Gubernur atau pak Menteri, kita pelaksana saja. Cuma terus terang, dari sekarang kita siapkan fasilitas protokol kesehatan covid-19 dan gurunya. Jadi ketika pusat dan provinsi sudah menentukan bisa dilaksanakan, Cianjur sudah oke," pungkasnya.
Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menjelaskan secara teknis, proses verifikasi layak atau tidaknya sekolah melaksanakan kegiatan belajar tatap muka, akan diserahkan ke Gugus Tugas Covid-19 di masing-masing kecamatan. Sedangkan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur sendiri sifatnya hanya supervisi.
"Verifikasi untuk sekolah-sekolahnya itu langsung oleh tingkat kecamatan di 32 kecamatan. Kami di Gugus Tugas Kabupaten Cianjur hanya supervisi," tutur Yusman.
Secara umum, kata Yusman, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Barat Wilayah VI maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur serta pihak kecamatan secara virtual menyangkut rencana pelaksanaan belajar tatap muka. Subtansi pembahasannya menyangkut kesamaan persepsi dan interpretasi terhadap proses izin penerapan belajar tatap muka.
"Kalau arahan dari pak Gubernur, sekolah yang bisa melaksanakan belajar tatap muka ada di zona kuning dan hijau. Zona kuning itu kan risiko rendah. Yang tidak diizinkan itu yang ada di zona oranye dan zona merah," pungkasnya.
baca juga: Sekolah Tatap Muka Saat Pandemi Masih Berisiko Tinggi
Kepala KCD Disdikbud Provinsi Jabar Wilayah VI, Ester Miory, menyebutkan terdapat sebanyak 50 sekolah yang rencananya akan melaksanakan belajar tatap muka. Sekolah-sekolah tersebut berada di zona hijau.
"Ke-50 sekolah itu terdiri dari SMA sebanyak 35 sekolah, SMK sebanyak 13 sekolah, dan SLB sebanyak 2 sekolah," kata Ester. (OL-3)
Potensi produksi padi di Kabupaten Cianjur tahun ini selama periode Januari-Agustus meningkat dibanding tahun lalu
Pemerintah desa harus memutar otak agar ketersediaan produksi beras lokal bisa tetap terpenuhi. Caranya dengan mengoptimalkan pabrik penggilingan padi.
Mereka mengecam terjadinya kekerasan tersebut karena mengancam kebebasan pers di tengah iklim demokrasi.
BELASAN santriwati Pondok Pesantren Darrul Quran As-satinem di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tergolek lemas di Puskesmas Cidaun. Mereka diduga keracunan menu MBG
Turunnya angka stunting tak terlepas dari peran lintas sektor. Sebab, penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan Dinas Kesehatan.
Pemkab Cianjur membebaskan atau memberikan pengurangan sebesar 100% tunggakan pokok serta sanksi administratif berupa bunga dan atau denda.
Trump menyatakan seluruh bendera AS harus dikibarkan setengah tiang hingga Minggu (31/8).
Generasi muda diajak untuk semakin meningkatkan literasi digital serta membiasakan digital diet demi menjaga keseimbangan aktivitas di dunia nyata dan digital.
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Professional development menjadi program unggulan dengan memberikan beragam workshop yang dibutuhkan guru.
ANGGOTA Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menilai penggunaan gawai (gadget) tak baik jika dijadikan alat utama pembalajaran untuk anak sekolah di jenjang SD, SMP maupun SMA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved