Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dinkes Sikka Rangkul Pengobat Alternatif Bahas Ramuan Herbal

Gabriel Langga
07/8/2020 12:03
Dinkes Sikka Rangkul Pengobat Alternatif Bahas Ramuan Herbal
Sebanyak 50 pengobat alternatif diundang oleh Dinkes Kabupeten Sikka untuk membahas ramuan herbal memenuhi standar, Jumat (7/8/2020)(MI/Gabriel Langga)

DINAS Kesehatan (Dinkes) bersama 50 pengobat tradisional yang ada di Kabupaten Sikka membahas jenis ramuan tradisional yang biasa dijadikan untuk bahan pengobatan. Biasanya, tanaman-tanaman yang ada di sekitar kita itu, sering digunakan para pengobat tradisional untuk mengobati pasiennya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Petrus Herlemus kepada mediaindonesia.com, Jumat (7/8) mengatakan banyak tanaman yang tumbuh subur ternyata memiliki banyak manfaat. Bahkan sejak zaman dahulu, tanaman ini sering digunakan oleh nenek moyang kita untuk dijadikan pengobatan tradisional.

Untuk itu kata dia, pihaknya mengundang seluruh herbalis di Sikka untuk membahas bersama dengan Dinkes jenis tanaman apa yang digunakan oleh mereka yang dijadikan ramuan obat tradisional untuk mengobati pasiennya.

"Di undang-undang kesehatan melindungi para pengobat alternatif (tradisional) atau kita dis ini biasa disebut dukun ini. Jadi ada 50 dukun yang kita undang untuk bersama-sama Dinkes, kita bahas ramuan obat tradisionalnya. Sebanyak 50 dukun ini tersebar di 25 Puskesmas yang ada di Sikka," papar Petrus Herlemus.

Ia mengatakan sejumlah dukun nantinya diarahkan sampai dengan tingkatan memproduksi obat tradisional ke arah lebih modern sehingga obat tersebut bisa diterima di pasar umum.

Selain itu, kata dia mungkin ada potensi-potensi yang belum digali oleh kita seperti jenis tanaman apa yang berkhasiat yang bisa dijadikan obat. Kandungan tanaman itu, nantinya kita akan diteliti lebih lanjut.

"Kita punya dukun biasa mengobati pasiennya gunakan tumbuhan-tumbuhan saja. Mereka akan kita arahkan bagaimana higienis sanitasinya, bagaimana cara panen tanamannya dan bagaimana cara mengelola tanaman itu dengan memenuhi syarat kesehatannya. Tanaman yang mereka gunakan itu, akan kita teliti kandungannya dengan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, kita bersama mereka produksi obat yang lebih modern," terang Petrus Herlemus.

baca juga: Akhirnya RSUD John Piet Wanane Bisa Melayani Pasien BPJS

Petrus  menambahkan kegiatan ini juga untuk menjawab ide besar Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk menjadikan Provinsi Nusa Tenggara Timur memproduksi obat sendiri lewat tanaman yang tumbuh subur di wilayah kita.

"Ide Gubernur NTT itu, kita di Sikka sangat siap. Untuk itu, kita undang seluruh dukun agar bersama dengan dinkes memproduksi obat sendiri," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya