Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Perangi Stunting, Pemdes Nubamado Kerahkan Dokter dan Tim Medis

Alexander P Taum
05/8/2020 11:27
Perangi Stunting, Pemdes Nubamado Kerahkan Dokter dan Tim Medis
Tim medis dari Puskesmas Nubatukan dan Puskesmas Lembata memberikan sosialisasi stunting di Desa Nubamado, Lembata, Rabu (5/8/2020).(MI/Alex P Taum)

MASALAH stunting masih dijumpai di banyak daerah termasuk di Nusa Tenggara Timur. Upaya memerangi stunting dilakukan berbagai elemen masyarakat termasuk dilakukan oleh Penjabat Kepala Desa Nubamado, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Felix Buran. Ia sudah bertekad untuk memerangi stunting. Di Kabupaten Lembata, Desa Nubamado, Kecamatan Nubatukan, ditetapkan pemerintah Kabupaten, sebagai salah satu dari 61 Desa yang menjadi lokus stunting tahun 2020.

"Sebagai salah satu desa lokus stunting, pemerintah desa berkomitmen mencegah dan menurunkan angka stunting. Selain intervensi anggaran APBDes untuk kegiatan pencegahan stunting, salah satu upaya yang kami lakukan adalah membuat kegiatan edukasi kepada masyarakat. Kami gelar kegiatan sosialisasi stunting, puskemsas keliling dan pos pembinaan terpadu di desa, dengan mengundang dokter dan tim medis dari Puskesmas Nubatukan. Ini penting memberikan penyadaran kepada warga tentang bahaya stunting pada keberlanjutan generasi bangsa ini," ujar Penjabat Kepala Desa Nubamado, Felix Buran.

Dalam sambutannya, penjabat Kepala Desa Nubamado, Felix Buran menjelaskan dalam kegiatan rembuk stunting, pada tanggal 29 Juni 2020, Pemkab Lembata mengisyaratkan kepada para kepala desa untuk mengedukasi secara terus menerus tentang pentingnya pencegahan stunting. Desa juga diinstruksikan untuk mempersiapkan anggaran untuk pencegahan stunting, perkuat PKK untuk bekerja sama dengan Bidan Desa dan instansi terkait untuk pencegahan stunting dan gizi buruk.

Data Bapelitbangda Kabupaten Lembata tahun 2020 menunjukkan ada 10.273 balita dan 1.925 balita di antaranya mengalami stunting. Berdasarkan analisa Bapelitbangda, balita yang mengalami stunting akan bertambah pada 2021 sebanyak 1.937. Sementara dari total 144 Desa Kelurahan di Lembata, pada tahun 2020, terdapat 61 Desa menjadi lokus stunting. Namun kondisi ini diprediksi akan berkurang pada 2021 yakni sebanyak 55 desa lokus stunting. 

baca juga: PLKB Terbatas Blora Mampu Jaring 14.358 Akseptor

Dokter Anggraini dari Puskesmas Nubatukan yang ikut terlibat dalam penanganan stunting bersama lima tim medis dari Puskesmas Lewoleba mengatakan stunting sangat berpengaruh pada generasi bangsa.Generasi dan anak yang sehat sudah harus memenuhi asupan gizi sejak masa kehamilan dan pada periode emas kelahiran.

"Sebagai desa lokus pencegahan stunting, terdapat beberapa anak di Desa Nubamado tergolong stunting. Salah satu cara pencegahan yang wajib diberikan adalah pemberian asupan gizi secara rutin dan terus menerus terhadap anak stunting," ujar dokter Anggraeni. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya