Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SATGAS Citarum Harum masih belum mengetahui secara pasti penyebab air Citarum di wilayah Karawang berwarna hitam dan berbau. Sejumlah pembuktian sampel air dan pengetatan pengawasan wilayah pembuangan industri diharapkan bisa menjadi solusi.
Ketua harian Satgas Citarum Harum Mayjen TNI (Purn) Dedi Kusnadi Thamim mengatakan ada tiga kemungkinan hitam dan berbaunya air Sungai Citarum di Karawang. Pertama, Dedi menyebut ada proses sedimentasi sungai yang sudah bertahun-tahun naik ke atas permukaan ketika kondisi debit air sangat kurang.
Kedua, dugaan adanya perusahaan nakal yang sengaja membuang limbah tanpa dilakukan pengolahan. Ketiga, akibat limbah rumah tangga.
"Saya tadi melaksanakan peninjauan mulai dari sektor 16 dari Walahar hingga Klari air masih berwarna normal. Kemudian tadi saya juga lihat penggalian dekat pintu. Mulai Klari hingga seterusnya air berubah warna menjadi hitam dan berbau," ungkap Dedi di sela peninjauan, Selasa (4/8).
Baca juga: Hitam dan Berbau Kondisi Terkini Citarum Karawang
Bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang, Satgas Citarum Harum telah melakukan pengambilan sampel di empat titik lokasi untuk melihat kandungan dari air Citarum. Tak hanya itu, satgas juga melakukan pengawasan ekstra di sejumlah outfall pembuangan limbah industri.
"Untuk solusi awal, kita sudah meminta PJT2 untuk menggelontorkan air di Citarum inti. Namun hanya 15 menit, karena mereka tidak bisa melepas air di Sungai Citarum (utama) lebih dari 15 menit, jika dilakukan dikhawatirkan pasokan air ke wilayah pertanian akan berkurang," ucapnya.
Dedi mengakui, sejauh ini air yang berada di Sungai Citarum dari hulu hingga hilir didominasi oleh buangan limbah industri dan rumah tangga. Pasalnya, kondisi sumber air dari alam sangat kurang ketika memasuki musim kemarau.
"Makanya kepekatan air pada saat musim kemarau ini sangat tinggi," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Wawan Setiawan menjelaskan sampel-sampel air yang diambil akan diketahui hasilnya 14 hari ke depan.
"Sampel sudah kita tunggu dibeberapa titik. Hasilnya akan keluar sekitar 14 hari," tuturnya.(OL-5)
Setelah melalui proses seleksi dan pengarahan, 45 siswa SMA/SMK dari 3 Kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang dan Karawang, diberangkatkan ke Dodik Rindam 3 Siliwangi.
Penyaluran hewan kurban tidak hanya memiliki nilai spiritual dan sosial, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap konsumen, Socia Garden menggelar senam aerobik Tabata secara massal dan gratis di akhir pekan
Modul paranje, yang berbentuk seperti kurangan ayam, merupakan kolokasi habitat (sharing) atau tempat hidup bersama ikan dan karang.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan upaya konkret pemerintah dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan tangguh dan menyasar murid PAUD hingga SMA.
Wakil Ketua Umum DPP NasDem Saan Mustopa menyebutkan, bangunan DPD NasDem Karawang ditargetkan selesai satu tahun lebih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved