Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pelabuhanratu Membludak, Dikawatirkan jadi Klaster Covid-19

Benny Bastiandy
02/8/2020 16:40
Pelabuhanratu Membludak, Dikawatirkan jadi Klaster Covid-19
Suasana wisata pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.(MI/Benny Bastiandy)

LIBUR Idul Adha 1441 Hijriyah dimanfaatkan warga berwisata ke sejumlah objek di pesisir Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mereka tak hanya pengunjung dari wilayah Sukabumi saja, tapi juga dari daerah lain.

Kondisi tersebut jadi perhatian anggota DPRD setempat yang mengharapkan agar ada peningkatan pengawasan serta penerapan protokol kesehatan. Pasalnya, sejumlah legislator khawatir membeludaknya tingkat kunjungan bisa berpotensi menyebarkan Covid-19.

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Mansurudin berharap ada pengawasan ketat terhadap para pengunjung lantaran mereka juga ada yang dari luar daerah.

"Kami meminta Pemkab Sukabumi dan pelaku usaha pariwisata intensif mengimbau pengunjung agar mematuhi protokol kesehatan Covid-19 saat berada di objek wisata," kata Acuy, sapaan akrab Mansurudin, kepada wartawan, Minggu (2/8).

Membeludaknya pengunjung ke sejumlah objek wisata di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu rata-rata terjadi pada akhir pekan maupun libur panjang hari besar nasional, seperti Iduladha 1441 Hijriyah tahun ini. Acuy berharap Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukabumi jangan lengah.

"Tetap memantau pergerakan pengunjung yang sedang liburan. Kita tidak pernah tahu di antara mereka mungkin saja diduga ada yang terpapar virus korona atau orang tanpa gejala (OTG)," ujarnta.

Sejauh ini, kata Acuy, Satpol PP Kabupaten Sukabumi memiliki personel khusus yang bertugas memantau pergerakan wisatawan di sejumlah titik objek wisata. Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukabumi bisa menggandeng personel Satpol PP Pariwisata untuk lebih masif melakukan pengawasan, wawar, maupun penindakan jika wisatawan melanggar aturan protokol kesehatan di objek wisata.

"Pengawasan masif di objek wisata itu untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mereka (pengunjung) wajib mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah daerah. Jika tak mengindahkan, tindak sesuai peraturan yang berlaku," tegasnya.

Acuy mengapresiasi upaya aparatur Kecamatan Cisolok yang merutinkan razia masker di sejumlah titik, termasuk kawasan objek wisata. Masyarakat ataupun wisatawan yang sedang beraktivitas di luaran wajib mengenakan masker. Apabila mereka kedapatan tidak memakai masker maka akan didenda sebagai
efek jera.

Baca Juga: Perkantoran Jadi Klaster, Satgas : Lebih Baik WFH

"Kita ingin kawasan objek wisata steril dari virus korona. Soalnya, wabah virus korona di Kabupaten Sukabumi belum benar-benar berakhir, walaupun sekarang sudah memasuki tahap new normal. Kita tetap perlu waspada, bisa saja virus korona menyebar di kawasan objek wisata yang dibawa orang-orang
dari daerah luar," pungkasnya.

Kepala Operasional dan SDM Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepulloh, mengatakan lonjakan pengunjung ke sejumlah objek wisata pantai di Palabuhanratu dan Cisolok mulai terpantau sejak Jumat (31/7). Rata-rata mereka datang secara rombongan menggunakan sepeda motor maupun mobil.

"Tak hanya dari Sukabumi saja, tapi juga ada yang dari Bogor, Depok, maupun Bekasi," terangnya.

Balawisata mengerahkan puluhan petugas penjaga pantai untuk mengawasi dan mengantisipasi kecelakaan laut. Mereka ditempatkan mulai dari Cisolok hingga ke Palabuhanratu.

"Kami bekerja sama dengan kepolisian mengawasi aktivitas pengunjung. Termasuk memasang bendera di lokasi-lokasi yang rawan kecelakaan laut," pungkasnya. (OL-13



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya