Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
Sebanyak 22 orang warga Kampung Gunung Ranji, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Minggu (26/07) malam, mengalami keracunan masal. Diduga setelah menyantap nasi kotak dalam acara syukuran pembangunan rumah pukul 15.30 WIB.
Ketua RW 14, Ace Abdul Kadir mengatakan, warganya terpaksa harus menjalani perawatan di Puskesmas dan lainnya dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, setelah merasakan mual, pusing, buang air besar dan muntah-muntah. Hal itu terjadi seusai warganya menggelar syukuran rumah tetangganya dan penyelenggara acara membagikan nasi kotak.
"Awalnya, mereka merasakan mual-mual dan muntah sekitar pukul 18.00 WIB hingga makin banyak warga mendatangi Puskesmas sampai Senin (27/7) pagi pukul 04.30 WIB tetapi ada yang dirujuk ke RSUD karena kondisinya juga telah mengalami dehidrasi dan semuanya itu paling banyak diikuti oleh ibu rumah tangga," katanya, Senin (27/7/2020).
Ace mengatakan, 22 orang yang mengalami keracunan saat mengikuti syukuran rumah itu umumnya ibu rumah tangga dan mereka harus mendapatkan perawatan di Puskesmas dan dua lagi harus ditujuk ke RSUD bernama Tati, 45, dan Windi, 21. Keduanya, mengalami dehidrasi tetapi memang semua warga yang merasakan keracunan itu ada keanehan terutama pada telur.
"Memang semuanya mengeluhkan makanan yang di makan di dalam nasi kotak semuanya berasal dari telur ayam. Karena tercium bau tapi mereka makan tersebut terasa enak dan tak menimbulkan basi. Akan tetapi, beberapa waktu setelah dimakan merasakan mual dan muntah termasuk istri saya harus dibawa ke Puskesmas," ujarnya.
Sementara itu, Babinsa 1203 Kawalu, Serka Jaidin mengatakan, berdasarkan keterangan, warga mereka mendapatkan nasi kotak dari salah satu tetangganya menggelar syukuran rumah dan para jemaah yang diundangnya itu paling banyak dari ibu rumah tangga. Namun, setelah pulang dan usai menyantap makanan itu merasakan mual hingga muntah diikutinya dengan rasa pusing di bagian kepala hingga buang air besar.
"Beberapa pasien yang tengah dirawat semua mengatakan dari telur ayam dan bukan dari semur cabai, daging sapi, tahu, tempe, bihun, sambel dan kentang. Akan tetapi, makanan itu yang diberikan bagi masyarakat bukan masak sendiri tetapi membeli langsung dari katering dan sekarang pasien yang dirawat sebagian telah pulang tapi petugas dari BPBD, Polri, RT dan RW masih terus melakukan pendataan," paparnya. (Kristiadi/AD/OL-10)
DELAPAN anak mengalami keracunan makanan parah sejak 12 Juni setelah mengonsumsi produk daging dari dua bisnis di kota utara Saint-Quentin, Prancis.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengembangkan sistem pengawasan berlapis. Salah satunya untuk mencegah kejadian seperti keracunan MBG kembali terulang.
Salernitana harus mengirimkan ambulans saat tiba di bandara Salerno usai kalah 0-2 dari Sampdoria di laga leg pertama playoff degradasi dan merawat sebagian besar pemain di rumah sakit.
MENU pada Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menyebabkan ratusan siswa di SMP Negeri 35 Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami keracunan massal.
KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Taruna Ikrar mengatakan terdapat 12 langkah pencegahan keracunan MBG.
Makanan siap saji yang dimasak dalam jumlah besar memiliki tingkat risiko tinggi terhadap kontaminasi, terutama oleh mikroorganisme patogen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved