Penanganan Dampak Banjir di Kabupaten Konawe

Ferdian Ananda Majni
21/7/2020 16:25
Penanganan Dampak Banjir di Kabupaten Konawe
Warga melintas dengan menggunakan perahu di dekat rumahnya yang terendam banjir di Desa Rumbia, Kecamatan Bondoala, Konawe(Antara/Jojon)

Hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi yang mengguyur Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara selama satu minggu mengakibatkan meluapnya sungai Konaweha dan sungai Jahambuti pada Rabu, pukul 05.15 WITA (15/7). Setidaknya 50 desa di 16 kecamatan terdampak oleh banjir akibat meluapnya sungai tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan berdasarkan laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sedikitnya 3.306 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir dan membuat kurang lebih 4.046 jiwa terpaksa mengungsi.

"Selain itu, dari sesi kerugian materil, banjir ini menyebabkan sekitar 1.438 rumah dan 11.800 hektare sawah terendam, serta mengancam lahan perkebunan dan perikanan yang terendam gagal panen," kata Raditya dalam keterangan tertulis Selasa (21/7).

Jembatan yang menjadi akses transportasi di Kabupaten Konawe, yakni di Kecamatan Lambuya, Kecamatan Tongauna, dan Kecamatan Latoma terputus akibat terjangan banjir. Lalu, ada 4 jembatan lainnya yang masih terendam oleh banjir.

"Jaringan komunikasi, listrik, dan akses terhadap air bersih juga ikut terkendala akibat banjir yang saat ini masih merendam bagian hilir sungai Konawe dan sungai Jahambuti," sebutnya.

Baca juga: Cirebon Salurkan Bansos Tahap 2 untuk Ribuan Rumah Tangga

Kondisi terakhir berdasarkan hasil pantauan di Bendung Wawotobi pada 19 Juli 2020, Tinggi Muka Air (TMA) tercatat setinggi 230 sentimeter. Posko dan tempat pengungsian juga terpantau berada di lokasi-lokasi strategis, yakni balai desa, tempat ibadah, sekolah-sekolah, dan rumah tangga.

Namun, ada satu desa di Kecamatan Routa, yakni Desa Lalomerui yang masih terisolir disebabkan oleh akses jalan yang masih tertimbun longsor. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Camat Routa, terdapat 50 KK yang harus mengungsi di kecamatan tersebut.

Meskipun sebagian pengungsi terlihat mendirikan tenda pengungsian secara mandiri, Pemerintah Kabupaten Konawe juga terus mengirimkan bantuan kebutuhan dasar serta layanan kesehatan bagi pengungsi.

TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe juga berupaya untuk mendistribusikan logistik ke beberapa desa yang tersebar di Kecamatan Puriala dan Kecamatan Pondidaha. Kemudian, mendirikan dan membuka dapur umum lapangan, melakukan monitoring pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Konawe, melakukan evakuasi korban terdampak banjir, serta mendistribusikan air bersih.

Tim BPBD Kabupaten Konawe juga tengah menyiapkan perahu jenis Tamaran guna mengangkut suplai logistik ke daerah yang tidak dapat diakses melalui jalur darat. Selain itu, tim melakukan aktivasi Posko Tanggap Darurat Bencana yang berpusat di kantor BPBD Kabupaten Konawe.

"Pendampingan posko dan administrasi yang dilakukan Tim BNPB saat ini mencatat beberapa kebutuhan yang mendesak, yaitu air bersih, makanan siap saji, selimut, peralatan pembersih rumah, matras/tikar, family kit, obat-obatan, pakaian dewasa dan anak-anak, serta kebutuhan bayi dan balita," pungkasnya. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya