Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMBERSIHAN ruas jalan yang terputus pascabanjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan terus dilakukan. Beberapa komponen pentaheliks yang terdiri dari kelompok masyarakat, dunia usaha, pemerintah, dan komunitas bersatu padu membantu percepatan pembersihan jalan, seperti yang terlihat di Jalan Salawati Daud, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Minggu (19/7).
Salah seorang relawan, Saenal dari Desa Pongo, Kecamatan Masamba bersama beberapa kelompok masyarakat berbagai desa lainnya juga ikut membantu percepatan proses pembukaan jalan Salawati Daud, yang terdampak banjir bandang pada Senin (13/7) lalu.
“Saya sendiri dari Desa Pongo dan tiga teman saya lainnya serta masih banyak lagi dari luar kawasan ini ikut membantu proses pembersihan jalan (Jalan Salawati Daud),” kata Saenal di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Minggu (19/7).
Baca juga: Satgas Siap Tindak Pelaku Karhutla di Babel
Saat ditemui, Saenal sedang bertugas memotong kayu-kayu yang terbawa bawaan arus banjir bandang.
Dia mengatakan pembersihan di Jalan Salawati Daud cukup sulit dan memerlukan teknik khusus, terlebih ketika material lainnya yang terbawa banjir bandang merupakan puing bangunan yang di dalamnya terdapat paku dan kawat.
“Kami membantu memotong kayu untuk memudahkan tim yang menggunakan eskavator memindahkan material lumpur dan kayu-kayu. Namun, cukup sulit bagi kami ketika menyusuri jalan ini karena ditemukan banyak material lainnya seperti paku dan kawat sehingga harus lebih berhati-hati,” jelasnya.
Di sisi lain, Saenal mengaku saat ini alat yang digunakan memotong kayu atau senso masih terbatas. Sehingga hal itu memperlambat upaya pembersihan.
“Alat (senso) masih cukup terbatas. Di sini, tim kami hanya memiliki empat senso untuk melakukan pekerjaan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Thamrin yang bertugas sebagai penanggung jawab pekerjaan pembersihan Jalan Salawati Daud, menjelaskan Jalan Salawati Daud merupakan jalan yang terdampak paling parah dalam peristiwa banjir bandang ini.
Selain itu, dia mengakui masih ada beberapa ruas jalan yang terputus akibat material lumpur dan kayu-kayu serta masih terdapat genangan air di Kecamatan Masamba.
“Ada beberapa ruas jalan terdampak, antara lain Jalan Salawati Daud yang tertutup material lumpur dan kayu, Jalan Syuhada depan Kantor Pos Masamba, Jalan Palopo - Masamba depan Masjid Agung Syuhada Masamba dan Jalan SD Center yang masih tertutup genangan air serta Jalan Poros. Namun yang paling parah terdampaknya ada di Jalan Salawati Daud ini,” sebut Thamrin.
Untuk mempercepat proses pembersihan, Thamrin, yang bekerja di salah satu perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bidang konstruksi itu, telah mengerahkan 15 eskavator, empat bulldozer, dan lebih dari 20 mobil truk.
Sementara itu, beberapa kendala yang dihadapi selama proses pembersihan adalah ketersediaan bahan bakar untuk alat berat serta tempat pembuangan sementara material lumpur dan kayu yang telah menutup jalan.
“Saat ini cukup terbatas ketersediaan bahan bakar, khususnya bahan bakar solar yang kami butuhkan. Tempat pembuangan sementara material lumpur dan kayu yang telah kami kerjakan juga terbatas, kami bahkan sampai harus izin meminjam tanah warga sebagai tempat pembuangan sementara,” ungkap Thamrin.
Terkait pembersihan ruas jalan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam kunjungannya ke Kabupaten Luwu Utara, Kamis (16/7), memberi arahan kegiatan pembersihan jalan khususnya di Jalan Salawati Daud harus dilakukan mulai dari 16 Juli sampai 19 Juli 2020.
Walaupun masih belum cukup dan banyak pekerjaan yang harus dilakukan, Thamrin optimistis bahwa dengan kerja keras dan gotong royong semua pihak dapat mempercepat proses pembersihan jalan yang dilakukan.
“Harusnya hari ini (19 Juli 2020) adalah hari terakhir dari batas waktu yang diberikan Menteri untuk melakukan pembersihan Jalan Salawati Daud. Masih banyak hal yang harus kami lakukan. Namun saya optimistis, kerja sama dan gotong royong yang kami lakukan dapat turut mempercepat proses pembersihan jalan ini,” lanjutnya.
Berdasarkan laporan yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara, total jarak ruas jalan yang terputus akibat dampak banjir bandang adalah sepanjang 12,8 Km.
Adapun rinciannya meliputi jalan Nasional Rumah Sakit - Tugu Masamba Affair sepanjang 0,8 Km, jalan Lingkar Kota Masamba sepanjang 4,2 kilometer, jalan Nasional Tugu Cokelat - SD Radda sepanjang 1 kilometer, jalan Radda - Meli sepanjang 4,6 kilometer, jalan Sabbang - Tallang sepanjang 1 kilometer, dan jalan Masamba - Kamiri sepanjang 1,2 kilometer.
Hingga 19 Juli 2020, ruas jalan yang telah dapat di lewat oleh masyarakat meliputi Jalan Jenderal Ahmad Yani depan Bandar Udara Andri Djemma Masamba, Jalan Andi Djemma dan beberapa jalan permukiman lainnya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan satu helikopter guna mendukung distribusi logistik dan evakuasi korban banjir bandang melalui udara.
Selain proses pembersihan tempat terdampak, kerja sama unsur pentaheliks oleh komunitas masyarakat turut membantu proses pemetaan daerah terdampak pascabanjir bandang Luwu Utara.
Komunitas terkait yang membantu pemetaan daerah terdampak di Kabupaten Luwu Utara antara lain Komunitas Drone Tana Luwu, Gugus Tugas Informasi Geospasial Kabupaten Luwu, Tim Geospasial Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Unit VIII Lantimojong Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan dan Gempa Sawerigading.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops BNPB) per 19 Juli 2020 pukul 08.00 WITA, bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Senin (13/7), menyebabkan sebanyak 36 orang meninggal dunia, 40 orang hilang, 58 orang luka-luka dan 14.483 jiwa mengungsi di tiga kecamatan antara lain Kecamatan Sabbang, Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba. (OL-1)
GUBERNUR Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, secara resmi meluncurkan 27 armada Bus Trans Sulsel pada Senin (14/7), di Jembatan Toraja, Center Point of Indonesia (CPI) Kota Makassar.
DARI semua kabupaten yang dilanda bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai, yang terparah, lantaran dikepung angin puting beliung, longsor, dan banjir.
BENCANA hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung melanda sejumlah kabupaten, seperti Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng di Sulawesi Selatan pada Sabtu, (5/7).
Sistem pembayaran digital QRIS Tap ditargetkan mendukung percepatan digitalisasi pembayaran di Sulawesi Selatan
PEMERINTAH Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan (Sulsel), resmi memberlakukan jam malam bagi seluruh pelajar.
SEBANYAK 27 unit Bus Trans Sulsel (Sulawesi Selatan) dari DAMRI (Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia) akan dioperasikan oleh Pemprov Sulsel, pada Selasa 9 Juli 2025 mendatang
Banjir yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, hingga kini masih terjadi. Ribuan hektare area perkebunan di daerah tersebut terancam mengalami gagal panen.
Ratusan rumah di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, terendam banjir, Jumat (29/3/2024). Banjir tersebut terjadi akibat tanggul sungai Rongkong jebol.
SEBUAH jembatan penghubung 5 Desa di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) ambruk diterjang banjir. Padahal jembatan tersebut tengah dalam proses perbaikan.
Kunjungan tim Kemenparekraf selama tiga hari yakni pada 6-8 Juli 2023 itu membawa kebahagiaan bagi masyarakat di Luwu Utara, Sulsel,
Andi Amisbar mengawali langkahnya pada tahun 2022 dan mencapai kesuksesan yang gemilang pada awal tahun 2023.
Susi Air, melakukan penerbangan perdana dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan menuju Bandara Andi Djemma, Masamba, Luwu Utara, pada Senin, (22/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved