Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Barata, Cara Jabar Kurangi Risiko Bencana

(BY/LN/TB/N-2)
16/7/2020 06:00
Barata, Cara Jabar Kurangi Risiko Bencana
Sejumlah kendaraan dan rumah warga yang tertimbun lumpur setelah diterjang banjir bandang di Kecamatan Masammba, Kabupaten Luwu Utara(ANTARA/ABRIAWAN ABHE)

JAWA Barat ibarat toserba bencana. Semua jenis bencana alam sudah terjadi dan berpotensi terulang di daerah ini."Tingkat kerawanan bencana tergolong sangat tinggi karena faktor alam. Selain itu, juga karena kerusakan lingkungan yang masif terjadi akibat pembangunan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dani Ramdan, di Bandung, kemarin.

BPBD sebagai organ pemerintah provinsi tidak boleh diam. "Kami harus meminimalkan dampak yang ditimbulkan. Masyarakat harus didorong untuk lebih bersahabat dengan alam," lanjutnya.

Karena itu, BPBD meluncurkan cetak biru panduan kebencanaan bernama Jawa Barat Resilence Culture Province (JBRCP). Cetak biru ini sudah diterbitkan dengan payung hukum Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2020. "Kami menyebutnya Jawa Barat Tangguh Bencana atau Barata."

Cetak biru, kata Dani, akan menjadi panduan utama bagi pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta komponen masyarakat untuk membangun budaya ketangguhan bencana.

Sementara itu, dari Luwu Utara, Sulawesi Selatan, jumlah korban banjir bandang yang telah dievakuasi bertambah. Kemarin, jumlahnya mencapai 19 orang tewas.

"Tim SAR gabungan juga masih melakukan pencarian terhadap puluhan orang yang dinyatakan hilang. Alat berat tetap kami siagakan di lokasi untuk melakukan pencarian di gunungan lumpur," ujar Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

Ia mengatakan bantuan kebutuhan pokok sudah mengalir ke lokasi bencana. Pemprov juga sudah mendirikan tenda pengungsian. Kepala BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar menyebutkan banjir bandang melanda enam kecamatan. Ratusan rumah rusak parah, 4.202 kepala keluarga dan 15.944 warga terdampak.

Di Makassar, Kepala Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin, Prof Adi Maulana, mengaku sudah memperkirakan terjadinya bencana di Luwu Utara, khususnya Masamba. "Kami sudah melakukan kajian pada 2017. Luwu Utara memiliki risiko tinggi kejadian bencana banjir."

Di Sulawesi Tengah, pengurus Partai NasDem menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Desa Boyantongo, Kabupaten Parigi Moutong. "Bantuan untuk 30 kepala keluarga," kata Ketua NasDem Sulteng Atha Mahmud. (BY/LN/TB/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya