Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Pedagang Hewan Kurban Wajib Patuhi Protokol Covid-19

Usman Afandi
14/7/2020 13:05
Pedagang Hewan Kurban Wajib Patuhi Protokol Covid-19
Penjual hewan kurban harus menerapkan protokol kesehatan covid-19(MI/Kristiadi)

DINAS Pertanian dan Pertenakan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner menegaskan kepada masyarakat kususnya mereka yang berjualan hewan kurban di pinggir jalan harus mematuhi protokol covid-19.

"Yang pertama pada prinsipnya kita menekankan dulu protokol Covid-19. Kalau ingin berjualan di pinggir jalan, ya harus sesuai dengan protokol covid-19," ujar Nanang Sugiharto kepada mediaindonesia.com, Senin (13/7).

Protokol kesehatan yang dimaksud adalah penjual harus memakai alat pelindung diri (APD) lengkap seperti menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan dan jaga jarak.

"Minimal mereka memakai masker, sediakan tempat cuci tangan. Dan yang lebih penting pembatasan volume ternak yang dipamerkan jangan terlalu banyak biar tidak ada orang berkumpul," tambah Nanang. 

Saaat ini masyarakat sudah pandai membeli hewan kurban, pemasaran hewan kurban dilakukan secara online. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi datang ke lokasi. Selain itu, dampak dari pandemi Covid-19, hari raya Idul Adha tahun 2020 ini permintaan hewan kurban diprediksi akan menurun, sehingga dibandingkan dengan tahun 2019 tahun ini akan sedikit berkurang.

"Tahun ini prediksi kita akan menurun. Seharusnya, bulan ini sudah banyak yang berjulan hewan kurban di pinggir jalan. Namun seperti yang kita lihat masih belum terlihat," ujarnya. 

Sementara itu, dalam pemeriksaan kesehatan hewan kurban pihaknya akan segera melakukan pengecekan ke lapangan, baik sebelum hewan kurban potong maupun sesudah di potong.

baca juga: Warga Banjarbaru Tidak Pakai Masker Kena Denda

"Untuk pemerikasaan hewan kurban ante mortem dan post mortem, atau sebelum dipotong dan sesudah dipotong. Kita biasanya meminta bantuan dari teman-teman fakultas kedokteran Unair, dan perhimpunan dokter hewan," terang Nanang. 

Dinas Pertanian dan Pertenakan Banyuwangi juga akan memberikan sertifikasi kelayakan untuk hewan kurban, benar-benar layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Dan setelah disembelih, petugas kesehatan hewan akan mengecek kondisi daging kurban apakah layak edar atau tidak. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik