Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Biaya Rapid Test di Manggarai Barat Mahal

John Lewar
10/7/2020 21:30
Biaya Rapid Test di Manggarai Barat Mahal
Tenaga medis di Sikka sednag menjalani rapid test(MI/Gabriel Langga)

Para pelajar dan masyarakat umum di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan mahalnya biaya rapid test. Padahal semua orang yang hendak bepergian ke daerah lain harus menyertakan keterangan hasil rapid test.

Gubernur NTT, Victor Laiskodat telah mengumumkan tidak ada biaya rapid test yang dibebankan pada pelaku perjalanan dalam wilayah NTT. Namun rumah sakit yang ada di kota pariwisata Labuan Bajo tetap memungut biaya.

Biaya rapid test di Mabar bervariasi, mulai Rp350 ribu hingga Rp550 per orang. Sementara hasil tes hanya berlaku untuk tiga hari.

Baca juga: Ratusan Nelayan Muba Diverifikasi Kemen ESDM Konversi BBM ke BBG

Ahamadi Yasmin, mahasiswa mengatakan RSUD Komodo menetapkan biaya Rp350 ribu per orang. "Di rumah sakit swasta lebih mahal," kata Ahamadi.

Mahasiswa lainnya, Risal Junaedi yang hendak bertolak menuju Yogyakarta membenarkan pernyataan Ahamadi. "Mahal sekali dan itu pun berlakunya hanya tiga hari. Ini menyulitkan sebab tidak semua orang pergi menggunakan moda angkutan udara," ujar Risal.

Ahamadi menambahkan jika dia minta keterangan kesehatan yang bisa berlakuan hingga seminggu maka biayanya naik menjadi Rp750 ribu per orang. "Kita minta kebijakan pemerintah terhadap pungutan biaya rapid test. Kami menilai biayanya sangat mahal," tukas Ahamadi.

Kepala Dinas Kesehatan Mabar Paul Mami menyebut bahwa penetapan biaya rapid test sejauh ini belum dilakukan untuk umum.

"Kalau edaran Menteri Kesehatan, biayanya Rp150 ribu per orang. Saat ini kami masih membahas tentang ketetapan biaya rapid test," ucap Paul.

Untuk rumah sakit swasta, lanjutnya, sudah ditegur. "Saya minta mereka ikut surat edaran dari Menteri Kesehatan," imbuhnya.

Dia mengaku rapid test yang dilakukan RSUD Komodo memang hanya untuk pasien covid-19 dan belum bisa diberlakukan untuk umum. "Rencananya dalam satu pekan ke depan sudah bisa dibuka untuk umum," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya