Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kasus Korona Kian Tak Terbendung di Kota Malang

Bagus Suryo
05/7/2020 10:01
Kasus Korona Kian Tak Terbendung di Kota Malang
Petugas gabungan melakukan tes cepat pada pengelola pengunjung kafe saat operasi gabungan di Kota Malang, Sabtu (4/7) malam.(MI/Bagus Suryo)

Kasus korona di Kota Malang, Jawa Timur, kian tak terbendung. Saban hari terjadi peningkatan jumlah orang positif. Dalam dua hari terakhir saja pada 3-4 Juli 2020 ada penambahan 31 kasus.

Di sisi lain perilaku warga dan pengelola usaha kafe masih banyak yang melanggar aturan jaga jarak. Mereka nongkrong di warung kopi tanpa masker padahal kasus orang tanpa gejala sesuai rilis Satgas Covid-19 terbaru meningkat 23 orang menjadi 784 orang.

Begitu juga yang terinfeksi virus korona baru (Covid-19) pada 4 Juli, bertambah 14 kasus, sedangkan sehari sebelumnya naik 17 kasus sehingga total Covid-19 Kota Malang sebanyak 248 kasus dengan rincian 21 meninggal, 65 sembuh, dan 162 dirawat.

Baca Juga: Kasus Korona Terus Melonjak, Pemkot Malang Gencarkan Tracing

Penambahan 14 kasus baru positif tersebar di 5 kecamatan, yakni dua warga Klojen, empat warga Sukun, tiga warga Blimbing, satu warga Lowokwaru dan empat warga Kedungkandang. Bahkan, satu penderita warga Sawojajar meninggal dunia.

"Ini tidak boleh dilihat sebagai hal biasa, atau sesuatu yang normal. Kalau itu yang muncul dibenak warga kota, maka tinggal tunggu waktu satu persatu akan bertumbangan," tegas Wali Kota Malang Sutiaji merespons peningkatan kasus di Kota Malang, Minggu (5/7).

Karena itu Pemkot Malang bersama Polres Malang Kota dan Kodim gencarkan operasi gabungan. Sasarannya kafe, warung kopi, dan tongkrongan di pinggir jalan raya. Dalam operasi gabungan setelah Kota Malang kembali zona merah, sejumlah warga diamankan lantaran hasil tes cepatnya reaktif.

Baca Juga: Pemkot Malang Luncurkan Aplikasi Tangkal Korona

Dua warga reaktif dari 91 orang yang tes cepat di jalan Terusan Candi Mendut Sabtu (4/7) malam. Yang reaktif itu pengunjung pria berumur 26 tahun dan juru parkir berusia 27 tahun.

Sekretaris Kota Malang Wasto menambahkan warga yang reaktif langsung dibawa ke rumah isolasi sembari menunggu hasil swab. "Sampai hari ini sudah tiga orang yang kita masukkan rumah isolasi," katanya.

Bila nantinya juru parkir tempat usaha positif korona, maka Pemkot akan menutup usaha itu. "Karena jukir bagian yang tidak terlepas dari manajemen usaha, maka begitu ada salah satu yang reaktif, maka tempat usaha ditutup selama lima hari dan dilakukan sterilisasi," imbuhnya. (BN/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya