Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TENAGA kesehatan rawan terinfeksi virus korona atau Covid-19. Karenanya di masa pandemi seperti ini, alat pelindung diri (APD) menjadi barang yang penting digunakan oleh tim medis atau tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit yang menjadi rujukan penangan pasien Covid-19.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Dr Khalid Saleh, Kamis (2/7), saat menerima bantuan APD dan obat-obatan serta vitamin dari Dompet Kemanusiaan Media Group di lantai dua Gedung Private Care Centre RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, sebanhaj 5.680 unit.
Selain RSUP Dr Wahidin, ada sembilan rumah sakit lainnya di Sulawesi Selatan, yang juga mendapat bantuan APD. Tujuh lainnya di Makassar, yaitu RSAL Jala Amari, RSUD Sayang Rakyat RS Ibnu Sina, RSKD Dadi Makassar, RSAUD dr Doddy Sarjoto, RS dr Tajuddin Chalid dan Rs TK II Pelamonia. Serta dua lainya, RSUD Gowa dan RSUD Massenrempulu Enrekang.
Adapun jenis APD yang dibagikan berupa hazmat poly, masker KN95, goggles, face shield, boots, obgym gloves, nurse cap, apron plastik, shoe cover, dan surgical gown, yang totalnya sebanyak 18.180 unit, yang dibagi sesuai kebutuhan rumah sakit.
"Kami berterima kasih atas bantuan dari Media Group ini, karena ini alat vital dalam penanganan Covid-19 di rumah sakit. Terlebih adanya nakes yang terinfeksi Covid-19, padahal dia bukan yang memberi pelayanan langsung. Jadi memang perlu kehati-hatian dalam melayani, dan APD sangat membantu perawat kami sebagai benteng," jelas Khalid Saleh
Ia juga menjelaskan, mengapa APD sangat penting pada penanganan Covid-19, karena menurut Khalid Saleh, ada satu prinsip pada penanganan bencana, yaitu aman dulu penolong, baru yang ditolong.
"Sehingga APD menjadi barrier untuk menahan Covid ini. Jadi antisipasi penularan selain SDM siap, APD juga harus lengkap. Terima kasih media grup," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Satgas Penanganan Covid-19 sekaligus Direktur Teknis dan Operasioanal RSUP Dr Wahidi Sudirohisodo Makassar Mansyur Arief menambahkan, kebutuhan APD RSUP Dr Wahidin, dikatakan cukup juga tidak, sehingga setiap hari mereka mengatur APD yang aman dipakai nakes di sana.
"Sehari itu kita butuh 250 hingga 300 APD, yang dibagi untuk dua area. Yaitu untuk nakes yang bersentuhan langsung dengan pasien positif Covid-19 dan nakes yang di luar, yang tidak melayani Covid. Tapi itu juga rawan, mengingat banyaknya kasus tanpa gejala. Sehingga semua nakes harus dibentengi dengan APD," tukasnya.
baca juga: Pertambangan Sumbang Kasus Baru Covid-19 di Maluku Utara
Karena dari data yang ia pegang, jumlah tenaga medis atau kesehatan yang terinfeksi virus korona itu, sudah mencapi angka 75 orang. "Itu termasuk mereka yang tidak melayani Covid ikut terkontaminasi. Tapi sekitar 80 persen sudah sembuh. Makanya APD ini sangat membantu," tutup Mansyur. (OL-3)
Tambang Emas Gosowong yang dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menggelar apel pembukaan di lapangan sepak bola Gosowong
KERJA keras Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sumatra Utara mendapat dukungan Temasek Foundation Singapore
Adanya tambahan dana pilkada seharusnya protokol kesehatan ditingkatkan agar tidak terjadi peningkatan pasien covid-19.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan bantuan ini diangkut menggunakan fasilitas TNI Angkatan Udara (TNI AU).
Sejak 15-17 April lalu, ratusan alat perlindungan diri (APD) telah didistribusikan ke-13 rumah sakit di Jakarta
Yurianto menyatakan separuh dari 170 ribu APD tersebut telah didistribusikan ke wilayah yang tinggi penyebaran Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved