Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pemkab Flotim Siapkan CBP 100 Ton Hadapi Bencana

Ferdinandus Rabu
24/6/2020 08:20
Pemkab Flotim Siapkan CBP 100 Ton Hadapi Bencana
Pemkab Flotim siapkan cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton untuk bencana alam dan rawang pangan.(MI/Ferdinandus Rabu)

UNTUK mengatasi kondisi rawan pangan akibat kekeringan dan kemarau, Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyiapkan 100 ton cadangan beras pemerintah (CBP). Tidak hanya membantu warga terdampak kekeringan, CBP juga disiapkan untuk kejadian bencana lainnya seperti banjir dan wabah penyakit yang berdampak pada kesulitan ekonomi.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Flores Timur Anselmus Yohanes Maryanto, Rabu (24/6) menyebutkan, telah menyiapkan CBP untuk membantu menghadapi dampak kekeringan maupun serangan hama.

"CBP sebanyak 100 ton itu diharapkan bisa mengakomodir dan menjawab kebutuhan warga, baik di kelurahan maupun di desa-desa yang mengalami kekeringan dan gagal panen," ujar Anselmus.

Terkait penyalurannya, jelas dia, sesuai prosedur harus menyertakan surat permohonan secara resmi dari pemerintah desa ataupun kelurahan yang mengalami masalah ekonomi. Misalnya terjadi gagal panen akibat kekeringan, bencana banjir atau gagal panen akibat serangan hama.

"Surat permohonan tersebut akan masuk di kantor BPBD untuk diverifikasi kembali data-datanya, kemudian diteruskan ke Dinsos untuk melakukan penyaluran bantuan CBP tersebut," kata Anselmus.

Sementara itu, di sejumlah wilayah Flores Timur mengalami gagal panen akibat kekeringan dan serangan hama. Sejumlah petani pun beralih profesi mencari ikan di laut untuk menambah kebutuhan hidup mereka.

"Desa kami terancam krisis pangan akibat sebagan besar lahan tanam di daerah ini gagal panen. Kekeringan panjang menyebabkan 116 hektare lahan jagung dan 26 hektare lahan padi ladang di desa kami gagal panen. Tidak hanya kekeringan, tanaman disini juga terserang hama sehingga gagal panen. Krisis pangan diprediksi berlangsung selama setahun. Para petani saat ini hanya pasrah dan sebagian petani juga sudah beralih profesi turun ke laut, mencari ikan untuk biaya hidup mereka," jelas Kepala Desa Kenere, Kecamatan Solor Selatan, Mikael Koliwutun Klodor,akhir pekan lalu. (OL-13)

Baca Juga: Isi Stok PMI Polres Klaten Gelar Donor Darah



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik