Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Lahan Konsesi Rawan Terbakar

DY/SL/DW/PO/N-2
23/6/2020 05:10
Lahan Konsesi Rawan Terbakar
Kerbakaran lahan gambut di Jambi beberapa waktu lalu.(MI/Solmi)

KEMARAU sudah datang. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan mengingatkan perusahaan perkebunan sawit untuk menjaga lahan konsesinya.

“Kebakaran paling luas di areal gambut terjadi di lahan konsesi perusahaan perkebunan kelapa sawit. Terus berulang setiap tahun sehingga ada dugaan kebakaran itu disebabkan pembukaan dan perluasan perkebunan sawit,” kata Direktur Eksekutif Walhi Kalsel Kisworo Dwi Cahyono.

Karena itu, Walhi meminta pemerintah harus serius menangani bencana kebakaran hutan dan lahan. “Korporasi yang terlibat pembakaran lahan harus ditindak tegas,” tandasnya.

Di Kalsel, lahan gambut yang paling banyak terbakar berada di Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan, yakni mencapai 60% dari total lahan gambut. Api sering muncul di lahan PT Platindo Agro Subur (PAS) dan PT Su­bur Agro Makmur (SAM).

Di Jambi, kepolisian daerah meminta seluruh korporasi bidang perkebunan dan kehutanan segera menyiapkan tim dan peralatan pemadam. “Semua perusahaan perkebun­an dan kehutanan diwajibkan menyiapkan peralatan dan tim pemadam yang andal dan memadai. Kami juga meminta mereka memasang CCTV yang disinergikan dengan program aplikasi Asap Digital yang diluncurkan polda bersama PT Telkom,” ungkap Direktrur Reserse Kriminal Khusus Kombes Edi Faryadi.

Di wilayah Sumatra Selatan, BMKG memperingatkan ke­keringan datang pada Agustus dan puncaknya September. “Kebakaran hutan dan bencana asap rawan terjadi di lahan gambut. Sebagian wilayah hutan Sumsel merupakan lahan gambut,” papar Kepala BMKG Stasiun Kenten, Palembang, Nuga Putratijo.

Kemarau sudah terjadi di wilayah itu sejak Juni dan baru akan berakhir pada September. Pemprov Sumsel telah menyiapkan anggaran Rp37 miliar untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan di 10 kabupaten/kota.

Kemarin, titik panas yang diduga akibat kebakaran lahan sudah muncul di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. “Ada dua titik panas,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kupang, Agung Sudiono. (DY/SL/DW/PO/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya